KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya minat investor terhadap obligasi korporasi menimbulkan kondisi dilematis tersendiri bagi tiap perusahaan yang menerbitkan instrumen tersebut. Rio Ariansyah, Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management menyampaikan, mayoritas perusahaan biasanya menerbitkan obligasi korporasi dalam dua seri, yakni satu bertenor pendek untuk kebutuhan refinancing, sedangkan sisanya bertenor menengah hingga panjang untuk kebutuhan ekspansi bisnis di masa mendatang. Ketika pasar bergejolak, sebagian investor cenderung menghindari risiko berinvestasi pada instrumen jangka panjang. Dengan kata lain, obligasi bertenor pendek akan lebih ramai jumlah peminatnya. "Kalau nilai penerbitan untuk seri tenor panjang sedikit, ekspansi perusahaan bisa terganggu," ungkap Rio, Kamis (27/9).
Minat investor turun, penerbit obligasi korporasi dilema
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya minat investor terhadap obligasi korporasi menimbulkan kondisi dilematis tersendiri bagi tiap perusahaan yang menerbitkan instrumen tersebut. Rio Ariansyah, Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management menyampaikan, mayoritas perusahaan biasanya menerbitkan obligasi korporasi dalam dua seri, yakni satu bertenor pendek untuk kebutuhan refinancing, sedangkan sisanya bertenor menengah hingga panjang untuk kebutuhan ekspansi bisnis di masa mendatang. Ketika pasar bergejolak, sebagian investor cenderung menghindari risiko berinvestasi pada instrumen jangka panjang. Dengan kata lain, obligasi bertenor pendek akan lebih ramai jumlah peminatnya. "Kalau nilai penerbitan untuk seri tenor panjang sedikit, ekspansi perusahaan bisa terganggu," ungkap Rio, Kamis (27/9).