KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, minat perusahaan untuk melaksanakan initial public offering (IPO) di tengah pandemi Covid-19 masih positif dan cukup tinggi. Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hal tersebut tercermin dari jumlah perusahaan yang terdapat di pipeline IPO saham, obligasi dan sukuk. Sampai dengan tanggal 4 Juni 2020, BEI masih mengantongi 15 calon emiten dalam pipeline IPO. Enam perusahaan berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi, lalu tiga perusahaan dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Baca Juga: BEI: Pendapatan agregat perusahaan tercatat naik 4% pada 2019
Sementara itu, enam perusahaan lainnya bergerak pada sektor agrikultur, industri dasar dan kimia, keuangan, dan industri barang konsumsi. Di samping itu, BEI juga masih mengantongi rencana penerbitan 28 emisi obligasi dan sukuk yang berasal dari 24 penerbit. Menurut Nyoman, tingginya minat tersebut tidak terlepas dari dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Di antaranya adalah pemberian relaksasi jangka waktu umur Laporan Keuangan & Laporan Penilai dalam rangka Penawaran Umum selama dua bulan," kata dia kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (4/6). Mengingat, pandemi Covid-19 saat ini memiliki tantangan tersendiri dan berdampak pada semua aspek, termasuk pasar modal dan perusahaan yang mencari pendanaan melalui IPO. "OJK bersama BEI senantiasa akan membuat kebijakan yang memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam rangka mendapatkan pendanaan dan membuat kondisi pasar yang kondusif di tengah masa pandemi ini," tutur Nyoman.