JAKARTA. Minat petani untuk mengembangkan tanaman hortikultura dinilai masih rendah karena risiko kerusakannya yang cukup tinggi jika tidak ditangani dan dikemas dengan baik. "Dari 80 juta petani di seluruh Indonesia hanya 10-13 juta orang saja yang mau menekuni hortikultura," tutur Ketua Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow, Jumat (9/1). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian tahun ini mengalokasikan Rp500 miliar untuk mendukung penyediaan benih hortikultura yang kebutuhannya terus meningkat hingga 10-15% per tahun. Anggaran tersebut diambil dari Rp16,9 triliun yang diterima Kementan sebagai kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Minat petani di tanaman hortikultura rendah
JAKARTA. Minat petani untuk mengembangkan tanaman hortikultura dinilai masih rendah karena risiko kerusakannya yang cukup tinggi jika tidak ditangani dan dikemas dengan baik. "Dari 80 juta petani di seluruh Indonesia hanya 10-13 juta orang saja yang mau menekuni hortikultura," tutur Ketua Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow, Jumat (9/1). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian tahun ini mengalokasikan Rp500 miliar untuk mendukung penyediaan benih hortikultura yang kebutuhannya terus meningkat hingga 10-15% per tahun. Anggaran tersebut diambil dari Rp16,9 triliun yang diterima Kementan sebagai kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM).