KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Selasa (17/3), pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN). Dalam lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 51,30 triliun. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang berhasil menyentuh Rp 78,41 triliun. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, penurunan yang terjadi masih dalam tahap wajar mengingat segala kekhawatiran yang tengah melanda pasar saat ini. “Penurunan ini terjadi karena banyak investor yang sudah tidak lagi melirik safe haven. Mereka (para investor) memilih pegang cash untuk menjaga likuiditas mereka dalam jangka pendek,” ujar Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3). Meski demikian, Nico menilai minat terhadap pasar obligasi masih terjaga. Pasalnya, pasar saham saat ini sudah mulai ditinggalkan dan investor beralih ke obligasi yang masih menawarkan arus kas melalui kupon.
Minat terhadap lelang SUN turun, pelaku pasar menunggu dua hal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Selasa (17/3), pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN). Dalam lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 51,30 triliun. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang berhasil menyentuh Rp 78,41 triliun. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, penurunan yang terjadi masih dalam tahap wajar mengingat segala kekhawatiran yang tengah melanda pasar saat ini. “Penurunan ini terjadi karena banyak investor yang sudah tidak lagi melirik safe haven. Mereka (para investor) memilih pegang cash untuk menjaga likuiditas mereka dalam jangka pendek,” ujar Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3). Meski demikian, Nico menilai minat terhadap pasar obligasi masih terjaga. Pasalnya, pasar saham saat ini sudah mulai ditinggalkan dan investor beralih ke obligasi yang masih menawarkan arus kas melalui kupon.