Jakarta. PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) tertarik menjadi operator
light rail transit (LRT). Bahkan, KCJ menyatakan sudah bersiap mengikuti tender sebagai operator LRT yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemhub). "Kami menyiapkan diri untuk menjadi salah satu peserta tender (operator LRT)," ujar Direktur Utama KCJ Muhammad Fadhila usai acara diskusi Sistem Transportasi Terintegrasi di Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Namun, kata dia, KCJ belum mengetahui secara persis apa saja yang akan ditenderkan pada proyek LRT. Pasalnya, sampai saat ini informasi terkait tender operator masih belum jelas. "Kami enggak tahu tendernya kapan, yang ditenderkan apa, spesifikasinya kaya apa, kita belum tahu," kata dia. Meski begitu, ucap Fadhilah, KCJ siap menyediakan depo yang berfungsi menjadi tempat perawatan kereta LRT apabila menang tender nanti. Sebelumya, Kemhub akan melakukan lelang operator proyek LRT awal tahun depan. Hal itu dilakukan usai pemerintah memutuskan Adhi Karya hanya diberi wewenang membangun prasarana LRT berupa rel dan stasiun saja. "Nanti akan ada konsultan juga, ya paling enggak awal tahun depan kita akan mulai karena kan operator juga butuh persiapan juga kan melakukan pengadaan segala macem," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid di tempat yang sama.
Hadi menjelaskan, kewenangan Kemhub melakukan lelang operator LRT sudah tertera dalam Keputusan Presiden terkait percepatan pembangunan LRT. Kemhub akan mengambilalih prasarana LRT setelah selesai dibangun oleh Adhi Karya dengan skema beli. Artinya, Kemhub akan mengganti dana pembangunan LRT oleh Adhi Karya. Lebih lanjut, kata Hadi, para calon operator LRT harus memenuhi syarat yang tak bisa ditawar-tawar yaitu mampu menyediakan sarana perkeretaapiannya, sarana depo untuk perawatan, serta tentu memprioritaskan aspek keselamatan yang tinggi. (Yoga Sukmana) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto