MIND ID bakal olah red mud dalam pengembangan logam tanah jarang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mining Industry Indonesia (MIND ID) bakal ikut ambil bagian dalam pengembangan Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth element (REE). Pasalnya, mineral ini merupakan komoditas penting dalam pengembangan industri strategis termasuk pertahanan dan kesehatan.

Senior Vice President Corporate Secretary MIND ID Rendi A. Witoelar mengungkapkan, holding pertambangan BUMN itu sudah melakukan identifikasi pada sejumlah jenis LTJ yang ada di Indonesia. Namun sampai saat ini yang paling dominan teridentifikasi baru pada monasit dari timah dan lumpur merah (red mud) dari pengolahan bauksit menjadi alumina.

"Ada beberapa (LTJ yang teridentifikasi), tapi yang paling dominan dua itu," kata Rendi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/7).

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) catat kenaikan produksi nikel dalam matte di semester I-2020

Dia menjelaskan, ada empat hal yang menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan LTJ di Indonesia. Pertama,  cadangan dan keberlanjutannya. Kedua, teknologi pengolahannya.

Ketiga, kelayakan keekonomian. Keempat dukungan dari regulasi, terutama karena pengolahan LTJ terkait dengan elemen radio aktif yang butuh perizinan.

Selain itu, serapan dari industri dalam negeri untuk mengolah ke produk lanjutannya mesti menjadi perhatian serius, jika pengembangan LTJ ingin terintegrasi dari hulu hingga hilir atau ke produk akhir.

Dari sejumlah pertimbangan di atas, Rendi mengungkapkan bahwa pengolahan monasit dari pertambangan timah di Bangka Belitung masih perlu waktu lebih lama. Sebab, masih dibutuhkan eksplorasi lanjutan untuk mengetahui tingkat  cadangan yang berkelanjutan.

Editor: Anna Suci Perwitasari