MOMSMONEY.ID - MIND ID sebagai BUMN holding industri pPertambangan menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan masa depan menuju Indonesia Emas 2045. Melalui pelaksanaan proyek strategis, MIND IND konsisten menjalankan mandat hilirisasi guna memberikan kontribusi optimal bagi negara, serta dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menyampaikan, Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-79 adalah momentum yang baik untuk kembali menyuarakan kontribusi yang telah diberikan sektor pertambangan pada negara.
MIND ID bersama seluruh anggota yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT TIMAH Tbk dan PT Vale Indonesia Tbk, konsisten menjalankan proyek strategis yang dalam memberikan nilai tambah bagi mineral kelolaan serta meningkatkan kontribusi pada negara. MIND ID juga menjalankan prinsip Good Mining Practice guna memastikan pertumbuhan kinerja operasional selaras dengan upaya penjagaan masyarakat dan lingkungan. Di tengah upaya tersebut, holding turut berkomitmen untuk menyeimbangkan kinerja operasional dengan tanggung jawab sosial baik terhadap lingkungan maupun masyarakat. Baca Juga: MIND-ID Jalin Kerjasama dengan PB PASI Dukung Pengembangan Atletik Nasional “Pada momentum Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-79 ini, MIND ID bertekad untuk terus berkontribusi dalam membangun sektor pertambangan yang lebih berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Melalui program hilirisasi, kami ingin memastikan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia dapat dikelola dengan bijaksana serta mampu memberi dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” katanya dalam keterangan resminya. Heri memaparkan, MIND ID telah mampu memulai operasional dari dua smelter Anggota MIND ID. Pertama, pabrik pemurnian konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pabrik pengolahan ini menggunakan teknologi desain jalur tunggal (design single line) terbesar di dunia dengan kapasitas input konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga sekitar 650.000 ton per tahun, memproduksi 50 ton emas dan 210 ton perak. Kedua, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat. Smelter dengan investasi sekitar Rp 16 triliun akan menyerap sekitar 3,3 juta bijih bauksit per tahun dengan menghasilkan 1 juta ton alumina sebagai bahan baku aluminium. Baca Juga: MIND ID Optimis Raih Pertumbuhan Kinerja Positif Seiring Rampungnya Proyek Strategis MIND ID berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada SGAR Fase 2 yang nantinya akan memperkuat kapasitas produksi alumina serta dilengkapi pabrik smelter untuk memproduksi aluminium.