KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding pertambangan BUMN atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengonfirmasi adanya sejumlah karyawan yang terpapar virus Covid-19 di area kerja perkantoran maupun pertambangan milik perusahaan. Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, per 24 September 2020 terdapat 1.219 orang di MIND ID Group yang terkonfirmasi positif menderita Covid-19. Dari jumlah tersebut 235 karyawan sedang diisolasi, 978 karyawan sudah selesai isolasi, dan 6 karyawan meninggal dunia. “Mayoritas orang yang meninggal berada di kawasan ring 1,” ujar dia saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI, Selasa (29/9) kemarin.
Ia menambahkan, sebagian besar karyawan MIND ID yang terpapar Covid-19 berasal dari PT Freeport Indonesia (PTFI) yakni sebanyak 724 orang. Jumlah ini terdiri dari karyawan yang diisolasi 158 orang, selesai isolasi sebanyak 561 orang, dan meninggal 5 orang. Orias mengaku, banyaknya karyawan PTFI yang terserang virus Corona akibat terdapat pergerakan karyawan secara periodik dari Tembagapura menuju Timika ataupun sebaliknya. Alhasil, penyebaran virus sulit terhindarkan, ditambah lagi kegiatan tes Covid-19 di PTFI juga masif dilakukan. Tercatat, hingga 24 September 2020, jumlah
rapid test di PTFI mencapai 37.605 tes sedangkan jumlah tes PCR di sana mencapai 16.220 tes. Angka tersebut jauh melampaui kapasitas tes yang dilakukan anak usaha MIND ID lainnya. Sebut saja PT Timah Tbk (
TINS) yang menggelar PCR test sebanyak 1.454 tes dan
rapid test sebanyak 10.393 tes. Lalu, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) yang menggelar PCR test sebanyak 579 tes dan
rapid test sebanyak 20.323 tes.
Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, MIND ID: Setoran dividen Freeport tak akan berkurang Lebih lanjut, PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) menggelar PCR test sebanyak 584 tes dan
rapid test sebanyak 2.040 tes. Adapun PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menggelar PCR test sebanyak 183 tes dan rapid test sebanyak 2.873 tes. Orias menyebut, MIND ID Group sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 87,7 miliar untuk penanggulangan Covid-19. Ia pun menambahkan, pihaknya telah menerapkan aturan terkait protokol pencegahan dan penanganan Covid-19 sejak bulan Maret lalu hingga sekarang.
MIND ID Group sudah menerapkan sistem kerja dari rumah atau
work from home (WFH) terutama untuk karyawan yang berkantor di Jakarta. Kegiatan pengecekan suhu badan pun selalu dilakukan untuk akses masuk ke area tambang maupun perkantoran. Begitu pula dengan penyemprotan disinfektan di area kerja yang rutin dilakukan oleh perusahaan. MIND ID juga melakukan penundaan perjalanan dinas dan mengganti mekanisme rapat dan diskusi menjadi virtual. “Kami juga melakukan lockdown untuk beberapa site operasional,” tambah Orias. Pengadaan alat PCR test turut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tes di masing-masing anak usaha MIND ID. Khusus di PTFI, pihak MIND ID juga berusaha mengoptimalisasi RSUD Papua untuk penanganan pasien Covid-19. “Ada bangsal perawatan dan tempat isolasi khusus untuk para karyawan Freeport yang terpapar Corona,” tandas Orias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .