MIND ID Ngotot Jadi Pengendali Vale Indonesia (INCO)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding industri pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) tetap ngotot menjadi pengendali PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam proses divestasi yang sedang berlangsung. 

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, pihaknya tetap berniat untuk menjadi pemegang saham pengendali Vale. 

"Kita harus jadi pengendali. Kita ingin secepatnya," kata Hendi ditemui di Jakarta, Senin (14/8). 


Baca Juga: Menteri ESDM Harapkan Bulan Ini Sudah Ada Keputusan Soal Divestasi Vale

Hendi mengungkapkan, saat ini proses negosiasi masih berlangsung. Selain itu, belum dipastikan bahwa besaran saham yang akan dilepas Vale Indonesia sebesar 14%.

Menurutnya, besaran ini bisa saja berubah dan menjadi lebih besar. Apalagi, MIND ID berharap dapat menjadi pemegang saham pengendali. 

Hendi melanjutkan, dengan menjadi pemegang saham pengendali maka ada peluang untuk menggenjot potensi sumber daya dan cadangan nikel di Vale Indonesia. 

Meski demikian, Hendi menegaskan, pihaknya siap mengikuti ketentuan dari pemerintah soal proses divestasi yang sedang berjalan ini. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan, pemerintah berharap bulan ini sudah ada keputusan tentang divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

"Masih kita perlu rampungkan ya mudah-mudahan beberapa saat ini lah. Bulan ini sudah bisa ada keputusan," kata Arifin di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/8).

Baca Juga: Soal Divestasi Saham Vale Indonesia (INCO), MIND ID Berharap Punya Hak Kontrol

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek terkini yang disampaikan Arifin dalam Raker dengan Komisi VII DPR RI (13/6), mayoritas saham Vale Indonesia masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan porsi kepemilikan saham 43,79%. 

Dengan porsi kepemilikan tersebut, VCL saat ini masih menjadi entitas pengendali atas Vale Indonesia. Sementara itu, MIND ID saat ini memiliki kepemilikan 20%, sisanya dimiliki oleh Sumitomo Metal Mining 15,03%, dan kepemilikan publik sebesar 21,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .