MIND ID Percepat Hilirisasi Industri Pertambangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, yang dikenal sebagai MIND ID, tengah mempercepat program hilirisasi industri pertambangan sesuai amanat negara.

Program hilirisasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan yang dihasilkan dalam negeri, yang pada akhirnya akan mendongkrak pendapatan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Komitmen MIND ID dalam Proyek Hilirisasi

Program hilirisasi yang digagas pemerintah beberapa tahun terakhir merupakan upaya strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Dengan hilirisasi, komoditas pertambangan yang sebelumnya diekspor dalam bentuk mentah kini diolah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.


Hal ini tidak hanya meningkatkan nilai jual komoditas tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, termasuk dalam peningkatan pendapatan negara dan penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Timah (TINS) Melunasi Obligasi dan Sukuk Sebesar Rp 806 Miliar

MIND ID, sebagai holding perusahaan pertambangan milik negara, berkomitmen penuh dalam mempercepat penyelesaian proyek-proyek strategis hingga mencapai tahap Commercial Operation Date (COD).

Heri Yusuf, Corporate Secretary MIND ID, menegaskan bahwa percepatan proyek-proyek tersebut adalah bagian dari dukungan MIND ID terhadap program hilirisasi yang diusung pemerintah. Dengan demikian, dampak dari hilirisasi dapat segera dirasakan oleh masyarakat luas.

Proyek Strategis: Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR)

Salah satu proyek strategis yang mendekati tahap akhir adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek ini, yang merupakan hasil kerja sama antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melalui anak perusahaan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), dijadwalkan akan memasuki fase commissioning pada September 2024 dengan progres penyelesaian mencapai 97%.

Investasi yang dikucurkan untuk proyek SGAR ini mencapai US$830 juta atau sekitar Rp13,1 triliun. Setelah beroperasi penuh, pabrik pemurnian bijih bauksit ini diperkirakan mampu memproduksi 1 juta ton alumina per tahun.

Kehadiran smelter ini tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah bauksit tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap perekonomian lokal melalui penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.

Baca Juga: MIND ID Manfaatkan Pengelolaan Air dan Energi Terbarukan untuk Operasional Tambang

Smelter Baru dari Freeport Indonesia

Selain proyek SGAR, MIND ID juga memiliki proyek smelter baru dari Freeport Indonesia yang akan memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton.

Proyek ini merupakan salah satu smelter dengan desain single line terbesar di dunia, dengan investasi sebesar 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun. Smelter ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam industri pengolahan tembaga global.

Di sisi lain, MIND ID juga telah menjalin kerja sama dengan CATL, perusahaan baterai terkemuka, untuk membangun ekosistem pabrik baterai di Indonesia.

Kerjasama ini merupakan bagian dari upaya MIND ID untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air. Selain itu, MIND ID juga sedang merencanakan pembangunan Industrial Park yang akan menjadi pusat bagi produsen kendaraan listrik di Indonesia.

Rencana Ekspansi MIND ID di Tahun 2025

MIND ID tidak berhenti di sini. Pada tahun 2025, grup ini memiliki beberapa program ekspansi besar yang akan dijalankan, di antaranya ekspansi smelter aluminium, penambahan conveyor batubara, peningkatan kapasitas produksi tin chemical dan tin solder, serta pengembangan tambang timah primer di Blok 1 dan Blok 2.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen MIND ID dalam mendukung hilirisasi dan meningkatkan kapasitas industri pertambangan Indonesia secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .