Mind Id Siap Mendukung Program Hilirisasi Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mind Id dan Inalum sebelumnya adalah satu entitas. Nah, melalui regulasi yang baru, Mind Id dipisahkan dari Inalum. Mind Id fokus menjadi strategic holding yang akan mengorkestrasi enam perusahaan operating company. Keenamnya adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk, dan PT Vale Tbk.

Langkah ini diharapkan dapat menciptakan sinergi dan efisiensi yang lebih optimal dalam penyusunan strategi serta pelaksanaan fungsi secara terfokus. Jadi tidak tercampur dengan kegiatan operasional.

Direktur Utama Mind Id, Hendi Prio Santoso menjelaskan, langkah pemisahan Mimd ID dan PT Inalum merupakan keputusan yang tepat melalui skema split-off. Ini akan menjadikan kedua perusahaan ini fokus serta lebih professional menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. 


Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Mulai Groundbreaking Proyek Smelter Bahodopi

“Selama ini, secara legal, PT Mind Id belum ada. Dengan adanya Peraturan Pemerintah akhir tahun lalu, manajemen Mind Id akan lebih fokus pada penyusunan strategi dan bukan operasional,” ujar Hendi, dalam keterangannya, Sabtu (25/2).

Mind Id memiliki program kerja strategis, yakni meningkatkan pertumbuhan eksplorasi dan produksi secara agresif, meningkatkan daya saing biaya melalui digital, serta membangun aset hilirisasi berskala global. 

"Kita menyediakan bahan baku yang lebih siap pakai untuk menjadi barang jadi industri. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mencarikan jalan terbaik,” jelas Hendi.

Baca Juga: Smelter Didorong Beralih ke Energi Bersih, Begini Kata Pelaku Usaha

Hilirisasi memang menjadi program prioritas dengan beberapa tantangan yang harus dihadapi. Namun, Hendi memastikan beberapa proyek strategis guna mendukung hilirisasi berlangsung sesuai dengan target. 

“Perlu kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk bisa mewujudkan cita-cita hiliriisasi di Indonesia guna menambah nilai yang lebih maksimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia," terang Hendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian