KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengungkap ketertarikan Arab Saudi untuk bekerjasama dalam pengembangan komoditas mineral, khususnya bauksit dengan hasil akhir aluminium. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan bahwa ketertarikan ini diungkap oleh pihak kerajaan Arab Saudi dalam lawatan ke Indonesia khususnya ke MIND ID pada Selasa (15/04). Komoditas bauksit ungkap Dilo adalah salah satu komoditas inti yang digarap oleh perusahaan pertambangan milik negara Saudi atau BUMN sektor pertambangan Saudi, Ma'aden. Lebih lanjut pihak Arab, menargetkan produsen aluminium premium terbesar di dunia, Emirate Global Aluminium (EGA) dapat menjadi hub atau pusat dari komoditas aluminium dalam negeri. "Mereka (Arab) ngeliat si EGA itu bisa jadi hub untuk aluminium komoditi," ungkap Dilo saat ditemui dalam acara diskusi dengan wartawan di kawasan Jakarta, Kamis (17/04). Baca Juga: Kunjungi MIND ID, Menteri Perindustrian Arab Saudi Bahas Hilirisasi Minerba Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi Arab untuk mencapai tujuan ini. Yaitu bahan baku bauksit yang dihasilkan masih masuk dalam kategori rendah. "Dia punya bauksit tapi low, masih campur sama pasir," ungkapnya. Melihat potensi Indonesia yang memiliki cadangan bauksit nomor enam terbanyak di dunia. Arab memiliki keinginan untuk mengimpor bauksit dari dalam negeri. "Nah dia butuh sebenernya bauksit dari kita. Tapi, nggak bisa, karena bauksit kita nggak boleh ekspor," ungkapnya Asal tahu saja, Indonesia sudah menerapkan larangan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 lalu. Larangan ini tertuang dalam UU Mineral Batubara Nomor 3 Tahun 2020, dan tidak ada perubahan dalam revisi terbaru, yaitu UU Nomor 2 Tahun 2025. Baca Juga: Mind ID dan Arab Saudi Bahas Hilirisasi Tambang
MIND ID Ungkap Potensi Kerja Sama dengan Arab Saudi Sektor Aluminium
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengungkap ketertarikan Arab Saudi untuk bekerjasama dalam pengembangan komoditas mineral, khususnya bauksit dengan hasil akhir aluminium. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan bahwa ketertarikan ini diungkap oleh pihak kerajaan Arab Saudi dalam lawatan ke Indonesia khususnya ke MIND ID pada Selasa (15/04). Komoditas bauksit ungkap Dilo adalah salah satu komoditas inti yang digarap oleh perusahaan pertambangan milik negara Saudi atau BUMN sektor pertambangan Saudi, Ma'aden. Lebih lanjut pihak Arab, menargetkan produsen aluminium premium terbesar di dunia, Emirate Global Aluminium (EGA) dapat menjadi hub atau pusat dari komoditas aluminium dalam negeri. "Mereka (Arab) ngeliat si EGA itu bisa jadi hub untuk aluminium komoditi," ungkap Dilo saat ditemui dalam acara diskusi dengan wartawan di kawasan Jakarta, Kamis (17/04). Baca Juga: Kunjungi MIND ID, Menteri Perindustrian Arab Saudi Bahas Hilirisasi Minerba Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi Arab untuk mencapai tujuan ini. Yaitu bahan baku bauksit yang dihasilkan masih masuk dalam kategori rendah. "Dia punya bauksit tapi low, masih campur sama pasir," ungkapnya. Melihat potensi Indonesia yang memiliki cadangan bauksit nomor enam terbanyak di dunia. Arab memiliki keinginan untuk mengimpor bauksit dari dalam negeri. "Nah dia butuh sebenernya bauksit dari kita. Tapi, nggak bisa, karena bauksit kita nggak boleh ekspor," ungkapnya Asal tahu saja, Indonesia sudah menerapkan larangan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 lalu. Larangan ini tertuang dalam UU Mineral Batubara Nomor 3 Tahun 2020, dan tidak ada perubahan dalam revisi terbaru, yaitu UU Nomor 2 Tahun 2025. Baca Juga: Mind ID dan Arab Saudi Bahas Hilirisasi Tambang