JAKARTA. Sejumlah kawasan bisnis di Jakarta bakal kedatangan serombongan tim dari Pemprov DKI Jakarta minggu depan. Rombongan yang mengikutsertakan PT Aetra Air Jakarta dan PT Thames Lyonise Jaya akan mengecek sedotan air tanah di gedung-gedung pencakar langit tersebut. "Kami akan melakukan sidak bagi mereka yang menyedot air tanah melebihi batas ketentuan," ujar Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah(BPLHD) Peni Susanti usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, di Balaikota Jakarta, Senin (15/6).Kawasan yang akan mendapat "kunjungan istimewa" itu diantaranya Mega Kuningan, Mangga Dua, dan Sudirman.Sidak ini dilakukan sebagai aksi pencegahan kerusakan lingkungan lewat penyedotan air tanah berlebihan yang bisa mengakibatkan penurunan permukaan air tanah. Konon, Pemprov DKI Jakarta sudah mengantongi nama badan usaha yang nakal dengan melakukan penyedotan air tidak sesuai aturan. “Kami sedang mempersiapkan. Supaya bukti yang diambil di lapangan langgsung bisa diproses ke pengadilan," ujar Peni.Menurut Ridwan Panjaitan, Kabid Penegakan Hukum BPLHD mengatakan, sasaran pelaksanaan razia adalah sumur illegal dan meteran air yang dipermainkan. Acuannya, Perda No.11/1998 tentang kenaikan pajak air tanah dan Pergub 113 /2005 tentang pengendalian air tanah. Ridwan mengatakan, sumur tanah yang dipompa perusahaan dengan kedalaman di atas 40 meter dianggap melanggar aturan. Sedangkan batas untuk debit air per hari maksimal 100 meter kubik per sumur. “Kita target banyak sekali, kita punya data akurat, kita bikin shock therapy bagi yang nakal,” tambahnya.Untuk catatan, berdasarkan survei dari 530 kota Asia Tenggara., DKI Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai daerah yang mengalami penurunan permukaan tanah tercepat yakni 2 meter selama 17 tahun.Terkait perbaikan kualitas lingkungan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga mencanangkan green belt mangrove pada 12 Juli 2009 dari sepanjang tol, Pantai Indah Kapuk sampai ke laut seluas 320 ha. “Jelas banyak manfaat dari mangrove, untuk lindungi abrasi pantai dan jalur hijau dan menambahi RTH,” ujar Fauzi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Minggu Depan, Ada Razia Sedotan Air Tanah di Gedung Perkantoran
JAKARTA. Sejumlah kawasan bisnis di Jakarta bakal kedatangan serombongan tim dari Pemprov DKI Jakarta minggu depan. Rombongan yang mengikutsertakan PT Aetra Air Jakarta dan PT Thames Lyonise Jaya akan mengecek sedotan air tanah di gedung-gedung pencakar langit tersebut. "Kami akan melakukan sidak bagi mereka yang menyedot air tanah melebihi batas ketentuan," ujar Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah(BPLHD) Peni Susanti usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, di Balaikota Jakarta, Senin (15/6).Kawasan yang akan mendapat "kunjungan istimewa" itu diantaranya Mega Kuningan, Mangga Dua, dan Sudirman.Sidak ini dilakukan sebagai aksi pencegahan kerusakan lingkungan lewat penyedotan air tanah berlebihan yang bisa mengakibatkan penurunan permukaan air tanah. Konon, Pemprov DKI Jakarta sudah mengantongi nama badan usaha yang nakal dengan melakukan penyedotan air tidak sesuai aturan. “Kami sedang mempersiapkan. Supaya bukti yang diambil di lapangan langgsung bisa diproses ke pengadilan," ujar Peni.Menurut Ridwan Panjaitan, Kabid Penegakan Hukum BPLHD mengatakan, sasaran pelaksanaan razia adalah sumur illegal dan meteran air yang dipermainkan. Acuannya, Perda No.11/1998 tentang kenaikan pajak air tanah dan Pergub 113 /2005 tentang pengendalian air tanah. Ridwan mengatakan, sumur tanah yang dipompa perusahaan dengan kedalaman di atas 40 meter dianggap melanggar aturan. Sedangkan batas untuk debit air per hari maksimal 100 meter kubik per sumur. “Kita target banyak sekali, kita punya data akurat, kita bikin shock therapy bagi yang nakal,” tambahnya.Untuk catatan, berdasarkan survei dari 530 kota Asia Tenggara., DKI Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai daerah yang mengalami penurunan permukaan tanah tercepat yakni 2 meter selama 17 tahun.Terkait perbaikan kualitas lingkungan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga mencanangkan green belt mangrove pada 12 Juli 2009 dari sepanjang tol, Pantai Indah Kapuk sampai ke laut seluas 320 ha. “Jelas banyak manfaat dari mangrove, untuk lindungi abrasi pantai dan jalur hijau dan menambahi RTH,” ujar Fauzi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News