MOMSMONEY.ID - Minim amunisi menyebabkan mata uang rupiah sulit bangkit melawan dollar AS. Apalagi perhatian pasar tertuju pada indikator inflasi AS yang akan dirilis Jumat ini. Mengutip data Bloomberg, Selasa (28/5), nilai tukar rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,11% menjadi Rp 16.090 per dollar AS. Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, mencatat indeks dollar menguat pada hari ini. Pelaku pasar fokus menanti data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti yang akan dirilis pada Jumat. Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, yang kemungkinan akan menjadi faktor penentu dalam pandangan bank sentral mengenai penurunan suku bunga.
Minim Amunisi, Bikin Rupiah Makin Loyo di Rp 16.090 per dollar
MOMSMONEY.ID - Minim amunisi menyebabkan mata uang rupiah sulit bangkit melawan dollar AS. Apalagi perhatian pasar tertuju pada indikator inflasi AS yang akan dirilis Jumat ini. Mengutip data Bloomberg, Selasa (28/5), nilai tukar rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,11% menjadi Rp 16.090 per dollar AS. Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, mencatat indeks dollar menguat pada hari ini. Pelaku pasar fokus menanti data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti yang akan dirilis pada Jumat. Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, yang kemungkinan akan menjadi faktor penentu dalam pandangan bank sentral mengenai penurunan suku bunga.