JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada penutupan sesi satu, Selasa (18/9). Koreksi terjadi karena indeks dinilai sudah overbought dan belum ada katalis positif yang mendorong gerak IHSG.Namun, pengamat pasar modal Willy Sanjaya meyakini, di sesi kedua nanti, ada kemungkinan IHSG bisa mempertipis penurunannya seiring langkah investor asing yang melakukan posisi dominan net buy. Sampai penutupan sesi pertama, jumlah pemebelian oleh investor asing (net buy) mencapai Rp 56,26 miliar.Pada putaran kedua nanti, Willy memprediksi IHSG berusaha menyelesaikan koreksi teknikalnya karena belum ada sentimen fundamnetal yang signifikan bisa mengangkat bursa, dengan kisaran gerakan di level 4.211-4.280. "Pemodal bisa melirik beberapa saham yang sudah jatuh banyak, seperti BUMI, TLKM, UNTR," urai Willy kepada KONTAN, Selasa (18/9).Sedangkan Analis Equator Securities Gina Novrina Nasution juga memprediksi, IHSG akan terus menurun dengan rentang gerakan indeks di 4.212-4.274. "Euforia telah mereda, dan investor masih dikhawatirkan tentang penyelesaian masalah utang Eropa, terutama bagaimana Yunani akan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh European Central Bank (ECB) untuk pengucuran dana bantuan," jelas Gina. Seberapa besar penurunan di putaran kedua nanti, Gina mengingkatkan investor agar mengamati pembukaan bursa di Eropa.Beberapa saham yang direkomendasikan oleh Gina diantaranya saham PGAS dan beberapa saham dari sektor perbankan, seperti BMRI dan BBCA. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Minim katalis, bagaimana pergerakan IHSG sesi II?
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada penutupan sesi satu, Selasa (18/9). Koreksi terjadi karena indeks dinilai sudah overbought dan belum ada katalis positif yang mendorong gerak IHSG.Namun, pengamat pasar modal Willy Sanjaya meyakini, di sesi kedua nanti, ada kemungkinan IHSG bisa mempertipis penurunannya seiring langkah investor asing yang melakukan posisi dominan net buy. Sampai penutupan sesi pertama, jumlah pemebelian oleh investor asing (net buy) mencapai Rp 56,26 miliar.Pada putaran kedua nanti, Willy memprediksi IHSG berusaha menyelesaikan koreksi teknikalnya karena belum ada sentimen fundamnetal yang signifikan bisa mengangkat bursa, dengan kisaran gerakan di level 4.211-4.280. "Pemodal bisa melirik beberapa saham yang sudah jatuh banyak, seperti BUMI, TLKM, UNTR," urai Willy kepada KONTAN, Selasa (18/9).Sedangkan Analis Equator Securities Gina Novrina Nasution juga memprediksi, IHSG akan terus menurun dengan rentang gerakan indeks di 4.212-4.274. "Euforia telah mereda, dan investor masih dikhawatirkan tentang penyelesaian masalah utang Eropa, terutama bagaimana Yunani akan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh European Central Bank (ECB) untuk pengucuran dana bantuan," jelas Gina. Seberapa besar penurunan di putaran kedua nanti, Gina mengingkatkan investor agar mengamati pembukaan bursa di Eropa.Beberapa saham yang direkomendasikan oleh Gina diantaranya saham PGAS dan beberapa saham dari sektor perbankan, seperti BMRI dan BBCA. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News