Minim katalis, CPO bergerak flat



JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih sulit bangkit meski sudah tertekan dalam tiga minggu terakhir.

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/6) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September 2016 di Malaysia Derivative Exchange cenderung bergerak flat di level RM 2.378 per metrik ton. Dalam sepekan terakhir, CPO menguat tipis 0,16%.

Analis PT Central Capital Futures, Wahyu Tri Wibowo mengatakan, harga CPO turut terkena imbas Brexit meski tidak sebesar komoditas lainnya. "Dampak kenaikan permintaan di bulan Ramadan dan Idul Fitri juga mulai terlewati," ujarnya.


Namun, CPO mampu bertahan lantaran penguatan dollar AS pasca Brexit melemahkan mata uang ringgit Malaysia. Hal tersebut memberi efek positif pada harga CPO.

Mata uang ringgit yang bergerak tidak stabil serta turunnya angka ekspor CPO dapat memberi tekanan jangka pendek pada pergerakan harga. Berdasarkan data intertek, ekspor CPO Malaysia periode 1 - 25 Juni tergerus 9,6% menjadi 872.735 dibanding periode sama bulan sebelumnya.

Penurunan ekspor juga terjadi di Indonesia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) merilis ekspor CPO bulan Mei sebesar 1,76 juta ton atau turun dari bulan April sebesar 2,09 juta ton.

Ekspor ke India turun 17% menjadi 471.500 ton, ke Eropa tergerus 26,7% menjadi 270.200 ton sementara ekspor ke China jatuh 20% ke angka 119.300 ton. Di sisi lain, ekspor ke wilayah Timur Tengah mengalami peningkatan sebesar 37,4% menjadi 240.600 ton.

Sepanjang bulan Juni, CPO melemah 8,4% atau penurunan bulanan tertajam sejak Agustus 2014. CPO juga tertekan dalam tiga minggu berturut-turut hingga pekan lalu lantaran pedagang sudah meramal kenaikan output CPO dan penurunan ekspor Malaysia.

Produksi CPO Malaysia naik hampir 5% di bulan Mei dibanding dengan bulan sebelumnya. Sementara ekspor di bulan Juni turun mengingat bulan Ramadan akan segera berakhir. Ekspor CPO biasanya memang turun menjelang akhir Ramadan dan akan kembali naik menjelang perayaan Diwali di India pada bulan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto