Minim katalis domestik, rupiah rawan melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil mengungguli dollar AS di pasar spot pada Rabu (24/1). Meski demikian, posisi rupiah yang minim sentimen domestik tetap rentan tertekan isu global.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,13% ke posisi Rp 13.314 per dollar AS.

Penguatan rupiah terjadi di tengah tekanan yang melanda dollar AS. Pukul 16.00 WIB, indeks dollar spot sudah melemah 0,47% ke posisi 89,70. Isu penutupan pemerintah AS masih membayangi greenback. Senat AS telah sepakat memperpanjang umur pemerintahan AS hingga 8 Februari mendatang, namun belum ada persetujuan pasti mengenai anggaran belanja sepanjang 2018.


"Dalam keadaan global ini, dollar AS bisa melemah dan efeknya positif untuk rupiah," jelas ekonom Bank Mandiri Rully Arya Wisnubrata, Rabu (24/1)

Namun, belum ada rilis data ekonomi domestik yang bisa mendukung tren positif rupiah. Akibatnya, Rully melihat ada potensi koreksi rupiah, apalagi penguatan sudah terlalu tajam.

Apalagi, dari global, pasar condong ke Eropa yang sedang menanti perkembangan mengenai agenda taperring off European Central Bank (ECB). Dari AS, Senat resmi menunjuk Jerome Powell sebagai pengganti Ketua The Federal Reserve Janet Yellen. Powell akan mulai memimpin bank sentral AS setelah berakhirnya masa pimpinan Yellen pada 3 Februari mendatang. The Fed masih berpeluang mengerek suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Prediksi Rully, Kamis (25/1), rupiah bisa berada di rentang Rp 13.305-Rp 13.345 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini