Minim katalis, kurs rupiah ditutup stagnan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Garuda cenderung stagnan pada penutupan perdagangan, Senin (20/11). Pergerakan sideways diperkirakan masih akan membayangi rupiah hingga besok.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot berakhir menguat tipis 0,01% ke level Rp 13.529 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia memperlihatkan, nilai tukar rupiah melemah 0,08% di Rp 13.529 per dollar AS.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menilai, sentimen yang mempengaruhi rupiah hari ini masih sama dengan sentimen pada pekan lalu. "Belum ada data ekonomi yang baru maupun geopolitik yang terjadi," katanya, Senin (20/11).


Fokus pasar saat ini masih terkait pembahasan pemangkasan pajak di Amerika Serikat. "Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan antara DPR dan Senat AS, terdapat perbedaan rancangan undang-undang pemangkasan pajak antara keduanya," papar Putu.

"Kemungkinan akan terjadi penundaan pelaksanaan refomasi pajak di AS. Akibatnya, laju penguatan dollar melambat hari ini," lanjut Putu.

Ia memproyeksikan, besok, pergerakan rupiah masih akan sideways, karena data ekonomi tidak ada yang signifikan berpengaruh. "Kemungkinan besok sentimen yang mempengaruhi masih akan sama, kecuali ada perkembangan terbaru dari negosiasi reformasi pajak di AS," kata Putu.

Saat ini informasi yang beredar reformasi pajak akan ditunda hingga 2019. "Jika pasti akan ditunda, maka dollar AS akan melemah. Namun, selama belum ada perkembangan terbaru mengenai reformasi pajak, rupiah akan sideways untuk besok," proyeksi Putu.

Prediksinya, besok, kurs rupiah bergerak di rentang Rp 13.500 hingga Rp 13.560 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini