KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (22/11) ditutup melemah 0,28% ke level 6.100,24. Sementara itu, dalam sepekan IHSG turun 0,45% dibanding penutupan Jumat lalu yang berada di level 6.128,34. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, dalam beberapa minggu ini, pergerakan IHSG memang masih minim katalis positif. Sentimen terakhir yang membuat pasar cukup bergairah adalah dirilisnya data neraca perdagangan Oktober 2019 yang menunjukkan hasil surplus. Baca Juga: IHSG melemah 0,45% dalam sepekan, ini sebabnya
Akan tetapi, menurut dia, sentimen tersebut hanya berpengaruh untuk jangka pendek. "Belum cukup membuat pasar lebih bergairah dalam jangka menengah dan jangka panjang," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/11). Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG dipengaruhi oleh sentimen perkembangan kesepakatan perang dagang antara Amerika Serikat dan China. "Sentimen lainnya adalah ketidakstabilan politik di Hong Kong karena unjuk rasa masih terus berlangsung sehingga berimbas ke bursa Asia dalam sepekan ini," kata Herditya. Untuk pekan depan, ia memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 6.060-6.200, sebab masih menanti perkembangan dari perang dagang. Tak jauh beda, Hendriko memprediksi IHSG pada minggu depan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah di kisaran 6.062-6.181.