Minim katalis, rupiah diproyeksi masih loyo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lolosnya kebijakan fiskal Amerika Serikat membuat dollar AS semakin bertaji. Imbasnya, rupiah merunduk di hadapan mata uang the greenback.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/10), di pasar spot, nilai tukar rupiah lanjut melemah 0,33% ke level Rp 13.578 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukan depresiasi rupiah sebesar 0,30% ke level Rp 13.570 per dollar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih berpendapat, pelemahan rupiah akan berlanjut. "Lolosnya kebijakan fiskal membuat kans reformasi pajak juga semakin besar untuk sampai ke final," paparnya.


Lana menyebut, sejatinya rupiah secara teknikal bisa saja menyentuh area Rp 13.600 per dollar AS. "Bahkan, jika tembus, maka bukan hal yang tidak mungkin pelemahan akan semakin tinggi lebih dari level Rp 13.600 per dollar AS itu," ujar Lana.

Apalagi Lana melihat, saat ini dari domestik belum ada data yang mampu menyokong pergerakan rupiah. Adapun data ekonomi Indonesia baru akan rilis di awal November mendatang.

Kendati demikian, Lana bilang, jika rupiah sudah terlalu tinggi, maka BI tentu tidak akan lepas tangan dan bisa saja melakukan intervensi yang dapat mengembalikan rupiah. "Pastinya nanti akan ada penjagaan," imbuhnya.

Dia berharap di akhir tahun nanti akan ada banyak inflow yang dapat membuat rupiah kembali berada di area Rp 13.450 per dollar AS.

Prediksi Lana, Kamis (26/10), kurs rupiah masih berpeluang melemah di kisaran Rp 13.570-Rp13.580 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini