KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya pelabuhan kapasitas besar di luar area Jawa menjadi kendala perusahaan perkebunan buah yang fokus pada ekspor. Bagi PT Great Giant Food yang memiliki lahan kebun di Sumatra, solusinya adalah mengirimkan kapal kecil ke Singapura terlebih dahulu sebelum dilanjutkan dengan kapal besar ke negara-negara tujuan. "Pelabuhan Panjang di Lampung itu bukan sebagai main port karena tidak memiliki kapasitas seperti Tanjung Priok, jadi kapal besar belum bisa masuk, kita pakai feeder vessel, dan mother vessel nya baru di Singapura," jelas Michael Gultom Product Allocation Manager Fresh Fruit GGF, kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6). Asal tahu, GGF memiliki sejumlah anak perusahaan dalam lini bisnis buah dengan lahan di Lampung, Terbanggi, Way Kambas dan sebagian kecil di Blitar. Dengan demikian, Michael mengaku logistik menjadi salah satu tantangan yang terus dihadapi oleh perusahaan.
Minim pelabuhan besar jadi hambatan ekspor buah segar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya pelabuhan kapasitas besar di luar area Jawa menjadi kendala perusahaan perkebunan buah yang fokus pada ekspor. Bagi PT Great Giant Food yang memiliki lahan kebun di Sumatra, solusinya adalah mengirimkan kapal kecil ke Singapura terlebih dahulu sebelum dilanjutkan dengan kapal besar ke negara-negara tujuan. "Pelabuhan Panjang di Lampung itu bukan sebagai main port karena tidak memiliki kapasitas seperti Tanjung Priok, jadi kapal besar belum bisa masuk, kita pakai feeder vessel, dan mother vessel nya baru di Singapura," jelas Michael Gultom Product Allocation Manager Fresh Fruit GGF, kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6). Asal tahu, GGF memiliki sejumlah anak perusahaan dalam lini bisnis buah dengan lahan di Lampung, Terbanggi, Way Kambas dan sebagian kecil di Blitar. Dengan demikian, Michael mengaku logistik menjadi salah satu tantangan yang terus dihadapi oleh perusahaan.