JAKARTA. Tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih berimbas ke lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara. Dalam lelang kali ini, permintaan investor hanya Rp 3,25 triliun. Permintaan itu jauh di bawah rata-rata lelang sebelumnya, yakni Rp 11 triliun-Rp 19 triliun. Pemerintah kemudian memenangkan permintaan lelang Rp 1,97 triliun, di bawah target indikatif Rp 2 triliun. Investor masih mengincar seri-seri bertenor pendek. SPN-S 11092015 berjangka waktu enam bulan mengalami permintaan paling besar, yakni Rp 1,38 triliun dengan yield tertinggi 6,5% dan yield terendah yang masuk 5,81%. Pemerintah kemudian menyerap Rp 500 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 5,87%.
Sementara seri PBS008 bertenor satu tahun, total permintaan Rp 945 triliun dengan yield tertinggi 8% dan yield terendah 6,87%. Seri ini dimenangkan Rp 605 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 6,98% dan imbalan 7%. Dua seri lain, yakni PBS007 bertenor 25 tahun mencatat permintaan Rp 464 miliar dengan yield tertinggi 8,25% dan terendah 8,06%. Penyerapan Rp 445 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,12%.