JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi melemah, karena kondisi dalam negeri minim sentimen. Senin (18/1), indeks ditutup merosot 0,94% ke level 4.481,28. Penurunan IHSG ini mengekor pasar global dan regional yang terus menurun akibat merosotnya harga minyak dunia. Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities, mengungkapkan, bursa Asia terkena imbas bursa Amerika Serikat (AS) yang akhir lalu ditutup pesimistis karena aksi sell off saham-saham ritel. "Ditambah lagi, harga komoditas minyak terus tertekan, menimbulkan kekhawatiran," paparnya. Kemarin indeks juga diwarnai aksi jual investor asing hingga Rp 524,13 miliar, perdagangan pun sepi transaksi. Nilai transaksi bursa hanya Rp 4,06 triliun dengan volume 2,77 miliar saham. Nilai dan volume transaksi ini jauh di bawah rata-rata harian.
Lanjar meneruskan, harapan datang dari sektor pertanian sebagai satu-satunya sektor yang ditutup hijau, menguat 1,02%. "Harga CPO bakal naik, karena cadangan juga semakin berkurang," ungkapnya.