Minim sentimen domestik, rupiah melemah



KONTAN.CO.ID - Rupiah melemah di tengah ketegangan geopolitik antara Korea Utara dan Amerika Serikat dan sentimen positif pada kenaikan suku bunga The Fed. Apalagi, sentimen domestik masih minim.

Menurut pasar spot Bloomberg, Selasa (26/9), rupiah naik 0,37% ke level Rp 13.374 per dollar dari sebelumnya di Rp 13.325 per dollar. Artinya, valuasi rupiah bertambah di hadapan dollar.

Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia yang dipublikasikan pagi ini di level Rp 13.348 per dollar alias naik 0,32% dari penutupan sebelumnya di Rp 13.305 per dollar.


Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan pasar melihat putusan rapat anggota FOMC yang memberi sinyal hawkish pada kenaikan suku bunga The Fed mampu mengimbangi ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea. Tak lupa ada juga putusan kebijakan fiskal yang bakal mendongkrak bank AS.

"Dollar justru berbalik menjadi menguat di tengah geopolitik, akibat cut balance sheet bank sentral mulai Oktober ini," jelas Reny saat dihubungi KONTAN.

Menurutnya, kesepakatan bank sentral Amerika yang bakal menjual obligasi senilai US$ 10 miliar tiap bulan bakal memperbaiki likuiditas negara. Dengan demikian, dolar justru menjadi pertimbangan investasi yang menarik.

Sedangkan dari dalam negeri, Reny melihat sentimen sangat minim dan menyebabkan perhatian pasar tertuju pada aksi global. Ke depan, ia menyarankan pasar untuk memperhatikan data inflasi September yang akan rilis pada pekan pertama bulan depan. Bila inflasi terkontrol maka rupiah dapat bergerak stabil.

Untuk perdagangan esok, Reny melihat rupiah berpotensi konsolidasi melanjutkan pelemahan dan bakal berada di kisaran Rp 13.325-Rp 13.390.

Sedangkan untuk sepekan, rupiah dapat bergerak di Rp 13.320 - Rp 13.390.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia