KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar awal pekan ini, Senin (9/9). Mengutip RTI, pukul 09.25 WIB, indeks naik 0,09% ke 6.314,021. Tercatat 196 naik, 102 saham turun, dan 137 saham stagnan. Total volume perdagangan pagi ini 2,4 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,12 triliun. Enam dari 10 indeks sektoral menopang laju IHGS. Sektor pertambangan paling tinggi penguatannya 1,48%. Sementara, sektor aneka industri paling dalam penurunan 0,75%.
Aksi jual investor asing mengerem penguatan lebih tinggi Indeks. Pagi ini, net sell asing Rp 44,270 miliar di pasar reguler dan Rp 7,818 miliar keseluruhan perdagangan.
Baca Juga: Catat 10 saham yang harganya paling terseok di pekan lalu (2-6 September 2019) Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pasar menunggu kepastian penurunan suku bunga The Fed dan BI pekan depan. Selain itu, pada perdagangan hari ini, pasar masih akan minim sentimen domestik. Sementara sentimen global dinilai tidak akan memberikan banyak dampak pada perdagangan hari ini. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menjelaskan, muncul spekulasi penurunan suku bunga The Fed karena
non farm payrolls AS periode Agustus 2019 melambat. Penyerapan tenaga kerja cuma mencapai 130.000, lebih kecil dari proyeksi 158.000 dan realisasi bulan sebelumnya, 159.000.
Baca Juga: Bursa Asia naik tipis di tengah sikap hati-hati investor Sedangkan tingkat pengangguran bertahan di level 3,7%. Tapi, secara year on year (yoy) tingkat upah di AS naik 3,2%. Berdasarkan hal ini, The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga.
Tak hanya itu, di pekan ini pelaku pasar juga menanti data inflasi AS yang diperkirakan stagnan. Sementara dari domestik tidak ada data krusial yang berdampak besar pada pergerakan IHSG. Hans memprediksi, IHSG akan konsolidasi melemah dengan support di level 6.281–6.300 dan resistance di 6.336–6.404. William menghitung, secara teknikal IHSG akan konsolidasi melemah antara 6.280–6.320. Jumat (6/9), IHSG naik 0,03% di 6.308,95. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto