Minim sentimen positif, AUD tertekan USD



JAKARTA. Mata uang dollar Australia mendapat tekanan dari dalam dan luar negeri. Data ekonomi Australia belum mampu mendorong penguatan AUD, demikian juga dengan data ekonomi China sebagai mitra dagang utama negeri kanguru.

Mengutip Bloomberg, Selasa (1/9) pukul 18.00 WIB pairing AUD/USD turun 0,46% ke level 0,7080. Analis SoeGee Futures, Alwi Assegaf mengatakan, pergerakan mata uang AUD minim sentimen positif dari dalam negeri. Data buidling approvals secara bulanan per Agustus 2015 sebenarnya naik menjadi 4,2% dari sebelumnya minus 5,2%. Namun, defisit transaksi berjalan Australia selama kuartal II-2015 naik menjadi US$ 19 miliar dari sebelumnya US$ 13,5 miliar.

Di sisi lain, mata uang AUD juga terseret oleh sentimen China, mengingat China merupakan mitra dagang utama Australia. Manufacturing PMI China yang turun menjadi 49,7 dari sebelumnya 50 menambah pukulan bagi AUD. "Buruknya data China serta kinerja dagang Australia membuat pergerakan AUD mengalami tekanan,' ujar Alwi. Tak heran jika AUD tumbang di hadapan USD.


Padahal, USD sebenarnya juga minim sentimen. Menurut Alwi, berkurangnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dapat menjadi momentum bargain hunting bagi USD. "Pejabat The Fed, Stanley Fischer dalam Jackson Hole Symposium mengatakan, meski tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga bulan September, namun masih dini untuk mengetok palu mengingat adanya gejolak pasar. Ini yang membuat USD koreksi," imbuhnya. Sayang, kondisi China membuat pasangan AUD/USD gagal rebound.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto