TOKYO. Bursa Asia pagi ini (13/7) diperdagangkan di dua zona. Pada pukul 09.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di level 114,66. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, bursa Asia menuju penurunan sebesar 3,3%. Dalam setiap dua saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mencatatkan perubahan.Pergerakan liar bursa regional dipengaruhi beberapa isu. Pertama, hasil survei menunjukkan, pertumbuhan ekonomi China akan melambat pada kuartal dua. Kedua, Korea Selatan memangkas prediksi tingkat pertumbuhan untuk kali kedua tahun ini. Ketiga, perekonomian Singapura mencatatkan penurunan pada kuartal lalu. "Kecemasan mengenai perlambatan ekonomi global semakin memuncak. Jika data China lebih rendah dari prediksi, hal itu akan mendorong pemerintah untuk melonggarkan kebijakannya, seperti memangkas suku bunga dan peningkatan investasi publik," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc. Adapun sejumlah saham yang turut mempengaruhi gerak bursa Asia di antaranya: Dentsu Inc yang melorot 5,3% di Tokyo, Korea Zinc Co naik 1,3% di Seoul, dan China Pacific Insurance Co yang turun 3%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Minim sentimen positif, bursa Asia bergerak liar
TOKYO. Bursa Asia pagi ini (13/7) diperdagangkan di dua zona. Pada pukul 09.40 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di level 114,66. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, bursa Asia menuju penurunan sebesar 3,3%. Dalam setiap dua saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mencatatkan perubahan.Pergerakan liar bursa regional dipengaruhi beberapa isu. Pertama, hasil survei menunjukkan, pertumbuhan ekonomi China akan melambat pada kuartal dua. Kedua, Korea Selatan memangkas prediksi tingkat pertumbuhan untuk kali kedua tahun ini. Ketiga, perekonomian Singapura mencatatkan penurunan pada kuartal lalu. "Kecemasan mengenai perlambatan ekonomi global semakin memuncak. Jika data China lebih rendah dari prediksi, hal itu akan mendorong pemerintah untuk melonggarkan kebijakannya, seperti memangkas suku bunga dan peningkatan investasi publik," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura Holdings Inc. Adapun sejumlah saham yang turut mempengaruhi gerak bursa Asia di antaranya: Dentsu Inc yang melorot 5,3% di Tokyo, Korea Zinc Co naik 1,3% di Seoul, dan China Pacific Insurance Co yang turun 3%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News