Minim sentimen positif, rupiah diperkirakan melemah versus dolarAS, Selasa (21/7)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang kurang memuaskan. Pada Senin (20/7), rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS), walau akhirnya ditutup di level Rp 14.785 per dolar AS.

Kurs rupiah melemah 0,56% dibandingkan penutupan Jumat (17/7) yang masih di level Rp 14.703 per dolar AS.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), nasib rupiah pun sama saja. Mata uang Garuda ini tercatat turun ke level Rp 14.832 per dolar AS atau terdepresiasi 0,35% dibandingkan level sebelumnya.


Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan rupiah berpeluang kembali melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (21/7). Dari dalam negeri, Faisyal menyebut belum ada data ekonomi signifikan yang bisa mengangkat kinerja rupiah. Sementara dari luar, sentimen ketegangan antara AS - China yang belum mereda juga membayangi kinerja rupiah

Baca Juga: IHSG hari ini turun 0,56%, berikut prediksi IHSG untuk Selasa (21/7)

“Tetapi, sikap pasar yang masih wait and see terkait keputusan paket stimulus terbaru dari Uni Eropa bisa menjadi angin segar bagi rupiah. Asalkan tercapai kesepakatan baru untuk gelontoran stimulus yang baru,” jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (20/7).

Senada, Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai rupiah masih akan cenderung tertekan besok. Menurutnya, sentimen terkait pertambahan kasus virus corona baik dari dalam dan luar negeri masih jadi penggerak utama. Selain itu, data mengenai kondisi ekonomi global juga diperkirakan bisa jadi sentimen penggerak rupiah.

Hitungan David, rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.750 - Rp 14.900 per dolar AS. Sementara Faisyal memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 14.740 - Rp 14.950 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,56% ke Rp 14.785 per dolar AS pada hari ini (20/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat