Minimarket Dongkrak Penjualan



JAKARTA. Lonjakan penjualan selama puasa dan Lebaran tak hanya dinikmati oleh peritel skala besar, seperti hipermarket dan supermarket. Peritel minimarket seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik jaringan minimarket Alfamart, juga berharap mendapat berkah kenaikan penjualan 15% hingga 20%.

Direktur Corporate Affairs Sumber Alfaria Trijaya Solihin bilang, untuk mengantisipasi permintaan tinggi, Alfamart sudah menambah stok produk sekitar 15% hingga 20% ketimbang pasokan hari biasa. Kenaikan pasokan ini sebanding dengan target kenaikan penjualan. "Penambahan stok tidak dilakukan di semua gerai.

Misalnya, gerai di Jakarta tidak terlalu banyak (tambahan stok) karena justru sepi saat Lebaran," tutur Solihin belum lama ini.Solihin mengklaim, penjualan produk seperti biskuit dan sirup bisa melesat tiga sampai empat kali lipat ketimbang bulan biasanya. Sayangnya, dia enggan menyebut besaran penjualan produk tersebut.


Meski begitu, Alfamart berjanji tak akan mengerek harga jual produknya meski ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk menekan biaya distribusi, perusahaan mengambil produk dari pusat distribusi yang terdekat.

PT Midi Utama Indonesia Tbk, minimarket Alfa Midi dan convenience store Lawson yang masih satu grup dengan Alfamart, juga menargetkan kenaikan penjualan hingga 20% selama puasa dan lebaran. Kenaikan penjualan terutama terjadi pada produk seperti minyak goreng, biskuit, dan minuman.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Midi Utama, Suantopo Po bilang, lokasi minimarket yang lebih dekat dengan perumahan turut mendongkrak penjualan minimarket selama puasa dan Lebaran. "Soal harga, kami juga lebih kompetitif," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Pudjianto memperkirakan, omzet ritel selama puasa dan Lebaran bakal tumbuh sekitar 20% hingga 25%. Tapi, peningkatan omzet tahun ini tak yang terjadi tidak setajam tahun sebelumnya karena adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

Menurut Pudjianto, yang paling menikmati pertumbuhan omzet adalah pengelola hipermarket dan supermarket, baru minimarket. "Komposisi itu sesuai dengan volumenya," ujar Pudjianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi