KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Berkurangnya lapangan kerja di sektor formal atau lapangan kerja layak diperkirakan menjadi salah satu penyebab angka kelas menengah menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah masyarakat kelas menengah terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019, masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta. Jumlah tersebut terus menurun hingga pada 2024 mencapai 47,85 juta. Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Yorga Permana menilai, kurangnya lapangan kerja di sektor formal, membuat masyarakat kelas menengah terjebak sebagai pekerja gig atau pekerjaan yang relatif pendek alias pekerja serabutan.
Minimnya Lapangan Kerja Layak Jadi Faktor Masyarakat Kelas Menengah Turun
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Berkurangnya lapangan kerja di sektor formal atau lapangan kerja layak diperkirakan menjadi salah satu penyebab angka kelas menengah menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah masyarakat kelas menengah terus menurun dalam 10 tahun terakhir. Pada 2019, masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta. Jumlah tersebut terus menurun hingga pada 2024 mencapai 47,85 juta. Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Yorga Permana menilai, kurangnya lapangan kerja di sektor formal, membuat masyarakat kelas menengah terjebak sebagai pekerja gig atau pekerjaan yang relatif pendek alias pekerja serabutan.