JAKARTA. Bisnis minuman beralkohol masih lemah. Lihat saja pendapatan yang dikantongi Diageo Indonesia. Perwakilan resmi produsen minuman beralkohol Diageo Plc asal Inggris tersebut mengaku, mencetak penurunan penjualan 30%-40% sejak jalur penjualannya terbatas di pasar Indonesia. Saat ini, Diageo menjajakan aneka merek minuman beralkohol di tanah air. Sebut saja Smirnoff, Johnnie Walker, Baileys dan Guinness. Nah, senada dengan keluhan para produsen minuman alkohol dalam negeri, Diageo Indonesia juga kena dampak Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 6/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol. Padahal jalur penjualan terbesar Diageo Indonesia adalah minimarket, supermarket dan toko tradisional.
Minol dibatasi, penjualan Diageo jeblok
JAKARTA. Bisnis minuman beralkohol masih lemah. Lihat saja pendapatan yang dikantongi Diageo Indonesia. Perwakilan resmi produsen minuman beralkohol Diageo Plc asal Inggris tersebut mengaku, mencetak penurunan penjualan 30%-40% sejak jalur penjualannya terbatas di pasar Indonesia. Saat ini, Diageo menjajakan aneka merek minuman beralkohol di tanah air. Sebut saja Smirnoff, Johnnie Walker, Baileys dan Guinness. Nah, senada dengan keluhan para produsen minuman alkohol dalam negeri, Diageo Indonesia juga kena dampak Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 6/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol. Padahal jalur penjualan terbesar Diageo Indonesia adalah minimarket, supermarket dan toko tradisional.