JAKARTA. Menjelang Natal dan tahun baru, minuman beralkohol langka di sejumlah daerah. Menurut Yanti Sukamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), minuman alkohol langka setidaknya di empat kota besar, yakni Jakarta, Medan, Surabaya, dan Denpasar. "Daerah yang banyak kekurangan (minuman alkohol) itu adalah daerah yang banyak orang asingnya," ujar Yanti di Jakarta, Senin (7/12). Menurut Yanti, konsumen di daerah tersebut sulit mendapatkan minuman alkohol itu, terutama jenis wine impor. mayoritas di antara mereka adalah para turis dan pekerja asing. "Padahal minum wine bagi mereka sudah biasa," jelas Yanti. Menurut Yanti, sumber kelangkaan minuman alkohol itu ada beberapa sebab. Yang paling utama adalah harga minuman alkohol yang tinggi karena beban pajak dan bea masuk yang tinggi. "Harusnya aturan ini diperbaiki," jelas Yanti. Saat ini, Departemen Perdagangan sudah membuka impor minuman alkohol. Namun sayang kesempatan impor itu belum dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Sehingga importir resmi masih dipegang oleh PT Sarinah, yang selama ini memonopoli impor minuman alkohol.
Minuman Alkohol Langka di Berbagai Daerah
JAKARTA. Menjelang Natal dan tahun baru, minuman beralkohol langka di sejumlah daerah. Menurut Yanti Sukamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), minuman alkohol langka setidaknya di empat kota besar, yakni Jakarta, Medan, Surabaya, dan Denpasar. "Daerah yang banyak kekurangan (minuman alkohol) itu adalah daerah yang banyak orang asingnya," ujar Yanti di Jakarta, Senin (7/12). Menurut Yanti, konsumen di daerah tersebut sulit mendapatkan minuman alkohol itu, terutama jenis wine impor. mayoritas di antara mereka adalah para turis dan pekerja asing. "Padahal minum wine bagi mereka sudah biasa," jelas Yanti. Menurut Yanti, sumber kelangkaan minuman alkohol itu ada beberapa sebab. Yang paling utama adalah harga minuman alkohol yang tinggi karena beban pajak dan bea masuk yang tinggi. "Harusnya aturan ini diperbaiki," jelas Yanti. Saat ini, Departemen Perdagangan sudah membuka impor minuman alkohol. Namun sayang kesempatan impor itu belum dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Sehingga importir resmi masih dipegang oleh PT Sarinah, yang selama ini memonopoli impor minuman alkohol.