JAKARTA. Jumlah penerimaan pemerintah dari bea cukai setiap tahunnya selalu tidak optimal. Alasannya, masih banyak sumber penerimaan bea cukai yang belum digarap oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Keuangan Susiwijono Moegiarso mengatakan untuk mengoptimalkan pendapatan bea cukai tersebut pihaknya saat ini tengah mengkaji kemungkinan penggunaan pita cukai pada minuman beralkohol. Selama ini, pembayaran cukai oleh perusahaan minuman beralkohol menggunakan metode pelunasan cukai. Artinya, perusahaan akan membayar cukai minuman beralkohol berdasarkan laporan hasil produksi yang dimiliki perusahaan. Hal itu dianggap tidak efektif untuk menggenjot penerimaan cukai secara maksimal.
Minuman beralkohol akan berpita cukai
JAKARTA. Jumlah penerimaan pemerintah dari bea cukai setiap tahunnya selalu tidak optimal. Alasannya, masih banyak sumber penerimaan bea cukai yang belum digarap oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Keuangan Susiwijono Moegiarso mengatakan untuk mengoptimalkan pendapatan bea cukai tersebut pihaknya saat ini tengah mengkaji kemungkinan penggunaan pita cukai pada minuman beralkohol. Selama ini, pembayaran cukai oleh perusahaan minuman beralkohol menggunakan metode pelunasan cukai. Artinya, perusahaan akan membayar cukai minuman beralkohol berdasarkan laporan hasil produksi yang dimiliki perusahaan. Hal itu dianggap tidak efektif untuk menggenjot penerimaan cukai secara maksimal.