Minuman bubble telah menjadi minuman yang cukup populer di Indonesia. Tidak hanya mampu mengusir rasa dahaga, minuman bubble juga dapat mengenyangkan para penikmatnya. Taburan biskuit cokelat dengan campuran susu plus bubble gum yang manis sudah pasti dapat menganjal perut yang kosong.Minuman ini memiliki endapan bola-bola di dasar minuman. Bola-bola di bubble drink itu dapat berupa nata de coco, jelly, bola tapioka, atau mutiara hijau yang kenyal dan manis. Kini, minuman bubble juga menyediakan bermacam campuran lain, seperti biskuit dan cokelat serut.Campuran pelbagai bahan berwarna-warni pada minuman bubble membuat banyak orang tertarik membeli dan mencicipinya. Pasar yang cukup lebar untuk minuman segar ini membuat tawaran kemitraan minuman bubble pun kian gencar. Contohnya, Toper The Bubble dan Funny Bubble Ice yang menawarkan kemitraan dengan nilai investasi yang murah meriah.• Toper The BubbleToper The Bubble menawarkan konsep kemitraan sejak 2009 lalu. Tidak adanya biaya kemitraan dan biaya royalti membuat Toper The Bubble kebanjiran mitra. Sekarang, Toper The Bubble telah memiliki 80 gerai.Ada dua pilihan investasi, yakni tipe booth dengan nilai investasi Rp 6 juta dan tipe mahasiswa Rp 3,9 juta. "Investasi ini memang dikhususkan untuk mahasiswa yang memiliki modal terbatas," kata Yoyok Widiartono, pemilik Toper The Bubble. Ia menambahkan, mahasiswa di Bandung dan Jakarta sudah menjadi mitranya. Perbedaan kedua tipe investasi ini terletak pada bentuk gerai. Dengan investasi awal Rp 6 juta, mitra Toper The Bubble akan mendapat booth komplet dengan stiker, banner, dan tenda. Ada juga pelbagai peralatan, seperti gelas, sendok, stoples, termos es dengan 18 tabung tempat sirup, dan tutup gelas komplit. Mitra juga akan memperoleh bahan baku 250 gelas, sirup 18 rasa, dan bubuk mutiara bubble.Yoyok mengharuskan mitra membeli bahan baku kepadanya, tentunya sesuai dengan kebutuhan mereka. Ia mematok pemesanan bahan baku minimal senilai Rp 1,5 juta untuk sekali pengiriman. Bahan baku ini sudah termasuk 18 varian sirup, bumbu mutiara bubble serta gelas berikut penutupnya dan sedotan.Tapi, Yoyok meminta para mitranya tetap mempertahankan rasa bubble drink dari Toper Bubble Ice. Misalnya, untuk menu bubble drink yang paling banyak digemari, yaitu bubble drink cokelat, taro, capuccino, taro coco, coffe coco, dan beraneka macam rasa buah.Dengan menjual 100 gelas bubble drink per hari, mitra Toper The Bubble mampu meraup omzet hingga Rp 700.000. Harga minuman ini Rp 7.000. "Balik modal mitra kami terbilang cepat, sekitar 4 bulan hingga 10 bulan," kata Yoyok yang berencana go international dengan membuka gerai Topper The Bubble di Malaysia dan Kanada.• Funny Bubble IceFunny Bubble Ice baru mulai menawarkan minuman bubble dengan topping pada Desember 2009. Mereka punya enam varian topping dengan serutan biskuit cokelat bercampur bubble. "Kami menggunakan gula pasir tanpa pemanis buatan. Dengan begitu, sudah pasti bubble drink kami adalah minuman yang sehat," klaim Cristian Sutanto, pemilik Funny Ice Bubble. Saat ini, Funny Ice Bubble baru memiliki satu mitra di Tangerang. Tapi, Cristian yakin jumlah mitranya akan terus bertambah seiring banyaknya permintaan dari calon mitra untuk bergabung. Mitra bisa memilih tipe investasi yang masing-masing bernilai Rp 2 juta, Rp 4 juta, dan Rp 8 juta. Investasi paling murah, mitra akan mendapatkan gerobak. Sedang, investasi Rp 4 juta dan Rp 8 juta, mitra bakal memperoleh gerai berbentuk booth dan konter."Kami bahkan tidak memungut biaya royalti atau biaya kemitraan. Mitra cukup membeli bahan baku dari kami sesuai dengan kebutuhan," tutur Cristian. Dia mengharuskan penyajian minuman bubble sama dengan yang dijual di Funny Ice Bubble pusat untuk menjaga kualitas rasa. Dengan penjualan 70 gelas per hari, mitra bisa mendekap omzet Rp 17 juta per bulan.Setelah dikurangi biaya operasional, seperti sewa tempat Rp 2 juta, gaji karyawan Rp 1 juta, biaya bahan baku Rp 10 juta, dan biaya operasional lain Rp 500.000, mitra bisa mengantongi laba bersih Rp 4,5 juta per bulan. Dari angka itu, mitra balik modal dalam waktu tiga bulan hingga empat bulan.Sejauh ini, gerai Funny Ice Bubble mampu menjual 70 gelas per hari. Dengan harga minuman Rp 8.000 per gelas, omzet mencapai Rp 560.000 per hari. Pendapatan ini bisa terus bertambah jika mitranya memiliki tempat yang strategis untuk berjualan. Toper The BubbleHp. 0888924544Funny Ice BubbleHp. 085717170766
Minuman bubble bikin laba menggelembung
Minuman bubble telah menjadi minuman yang cukup populer di Indonesia. Tidak hanya mampu mengusir rasa dahaga, minuman bubble juga dapat mengenyangkan para penikmatnya. Taburan biskuit cokelat dengan campuran susu plus bubble gum yang manis sudah pasti dapat menganjal perut yang kosong.Minuman ini memiliki endapan bola-bola di dasar minuman. Bola-bola di bubble drink itu dapat berupa nata de coco, jelly, bola tapioka, atau mutiara hijau yang kenyal dan manis. Kini, minuman bubble juga menyediakan bermacam campuran lain, seperti biskuit dan cokelat serut.Campuran pelbagai bahan berwarna-warni pada minuman bubble membuat banyak orang tertarik membeli dan mencicipinya. Pasar yang cukup lebar untuk minuman segar ini membuat tawaran kemitraan minuman bubble pun kian gencar. Contohnya, Toper The Bubble dan Funny Bubble Ice yang menawarkan kemitraan dengan nilai investasi yang murah meriah.• Toper The BubbleToper The Bubble menawarkan konsep kemitraan sejak 2009 lalu. Tidak adanya biaya kemitraan dan biaya royalti membuat Toper The Bubble kebanjiran mitra. Sekarang, Toper The Bubble telah memiliki 80 gerai.Ada dua pilihan investasi, yakni tipe booth dengan nilai investasi Rp 6 juta dan tipe mahasiswa Rp 3,9 juta. "Investasi ini memang dikhususkan untuk mahasiswa yang memiliki modal terbatas," kata Yoyok Widiartono, pemilik Toper The Bubble. Ia menambahkan, mahasiswa di Bandung dan Jakarta sudah menjadi mitranya. Perbedaan kedua tipe investasi ini terletak pada bentuk gerai. Dengan investasi awal Rp 6 juta, mitra Toper The Bubble akan mendapat booth komplet dengan stiker, banner, dan tenda. Ada juga pelbagai peralatan, seperti gelas, sendok, stoples, termos es dengan 18 tabung tempat sirup, dan tutup gelas komplit. Mitra juga akan memperoleh bahan baku 250 gelas, sirup 18 rasa, dan bubuk mutiara bubble.Yoyok mengharuskan mitra membeli bahan baku kepadanya, tentunya sesuai dengan kebutuhan mereka. Ia mematok pemesanan bahan baku minimal senilai Rp 1,5 juta untuk sekali pengiriman. Bahan baku ini sudah termasuk 18 varian sirup, bumbu mutiara bubble serta gelas berikut penutupnya dan sedotan.Tapi, Yoyok meminta para mitranya tetap mempertahankan rasa bubble drink dari Toper Bubble Ice. Misalnya, untuk menu bubble drink yang paling banyak digemari, yaitu bubble drink cokelat, taro, capuccino, taro coco, coffe coco, dan beraneka macam rasa buah.Dengan menjual 100 gelas bubble drink per hari, mitra Toper The Bubble mampu meraup omzet hingga Rp 700.000. Harga minuman ini Rp 7.000. "Balik modal mitra kami terbilang cepat, sekitar 4 bulan hingga 10 bulan," kata Yoyok yang berencana go international dengan membuka gerai Topper The Bubble di Malaysia dan Kanada.• Funny Bubble IceFunny Bubble Ice baru mulai menawarkan minuman bubble dengan topping pada Desember 2009. Mereka punya enam varian topping dengan serutan biskuit cokelat bercampur bubble. "Kami menggunakan gula pasir tanpa pemanis buatan. Dengan begitu, sudah pasti bubble drink kami adalah minuman yang sehat," klaim Cristian Sutanto, pemilik Funny Ice Bubble. Saat ini, Funny Ice Bubble baru memiliki satu mitra di Tangerang. Tapi, Cristian yakin jumlah mitranya akan terus bertambah seiring banyaknya permintaan dari calon mitra untuk bergabung. Mitra bisa memilih tipe investasi yang masing-masing bernilai Rp 2 juta, Rp 4 juta, dan Rp 8 juta. Investasi paling murah, mitra akan mendapatkan gerobak. Sedang, investasi Rp 4 juta dan Rp 8 juta, mitra bakal memperoleh gerai berbentuk booth dan konter."Kami bahkan tidak memungut biaya royalti atau biaya kemitraan. Mitra cukup membeli bahan baku dari kami sesuai dengan kebutuhan," tutur Cristian. Dia mengharuskan penyajian minuman bubble sama dengan yang dijual di Funny Ice Bubble pusat untuk menjaga kualitas rasa. Dengan penjualan 70 gelas per hari, mitra bisa mendekap omzet Rp 17 juta per bulan.Setelah dikurangi biaya operasional, seperti sewa tempat Rp 2 juta, gaji karyawan Rp 1 juta, biaya bahan baku Rp 10 juta, dan biaya operasional lain Rp 500.000, mitra bisa mengantongi laba bersih Rp 4,5 juta per bulan. Dari angka itu, mitra balik modal dalam waktu tiga bulan hingga empat bulan.Sejauh ini, gerai Funny Ice Bubble mampu menjual 70 gelas per hari. Dengan harga minuman Rp 8.000 per gelas, omzet mencapai Rp 560.000 per hari. Pendapatan ini bisa terus bertambah jika mitranya memiliki tempat yang strategis untuk berjualan. Toper The BubbleHp. 0888924544Funny Ice BubbleHp. 085717170766