SINGAPURA. Analis meyakini, kesepakatan negara-negara produsen minyak dalam memangkas produksi minyak mereka hanya akan mampu mengerek harga si emas hitam ini ke level US$ 60 per barel dalam jangka pendek. Saat ini, Credit Suisse meyakini, harga minyak tidak akan menyentuh level tersebut hingga 2020. Pada Senin (24/7), bank investasi ini menurunkan prediksi harga minyak jangka panjang untuk West Texas Intermediate sebesar US$ 5 per barel menjadi US$ 57,50 per barel pada 2020. Demikian pula halnya dengan harga minyak Brent yang dipangkas sebesar US$ 5 menjadi US$ 60 per barel pada tahun 2020. Menurut Credit Suisse, pasar minyak tidak akan mencapai titik balik hingga kuartal III 2018. Selain itu, Credit Suisse juga memprediksi keseimbangan antara permintaan dan penawaran minyak belum akan terjadi hingga 2019.
Minyak akan tertahan di bawah US$ 60 hingga 2020
SINGAPURA. Analis meyakini, kesepakatan negara-negara produsen minyak dalam memangkas produksi minyak mereka hanya akan mampu mengerek harga si emas hitam ini ke level US$ 60 per barel dalam jangka pendek. Saat ini, Credit Suisse meyakini, harga minyak tidak akan menyentuh level tersebut hingga 2020. Pada Senin (24/7), bank investasi ini menurunkan prediksi harga minyak jangka panjang untuk West Texas Intermediate sebesar US$ 5 per barel menjadi US$ 57,50 per barel pada 2020. Demikian pula halnya dengan harga minyak Brent yang dipangkas sebesar US$ 5 menjadi US$ 60 per barel pada tahun 2020. Menurut Credit Suisse, pasar minyak tidak akan mencapai titik balik hingga kuartal III 2018. Selain itu, Credit Suisse juga memprediksi keseimbangan antara permintaan dan penawaran minyak belum akan terjadi hingga 2019.