JAKARTA. Meski sempat terkoreksi pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga acuan, kini harga minyak mentah mulai bergerak naik. Pernyataan positif dari sejumlah negara penghasil minyak yang menegaskan komitmen pemangkasan produksi rupanya membuat pasar cukup optimistis rencana pengurangan akan terwujud mulai tahun depan. Mengutip Bloomberg, Senin (19/12) pukul 14.34 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari tumbuh 0,62% ke level US$ 52,22 per barel. Bahkan di tengah perdagangan harga sempat melampaui level tertingginya di hari Selasa (13/12) yaitu di harga US$ 53,36 per barel. Namun dibandingkan sepekan sebelumnya harga mengalami pelemahan 1,15%.
Minyak bergerak naik ke level US$ 52 sebarel
JAKARTA. Meski sempat terkoreksi pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga acuan, kini harga minyak mentah mulai bergerak naik. Pernyataan positif dari sejumlah negara penghasil minyak yang menegaskan komitmen pemangkasan produksi rupanya membuat pasar cukup optimistis rencana pengurangan akan terwujud mulai tahun depan. Mengutip Bloomberg, Senin (19/12) pukul 14.34 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari tumbuh 0,62% ke level US$ 52,22 per barel. Bahkan di tengah perdagangan harga sempat melampaui level tertingginya di hari Selasa (13/12) yaitu di harga US$ 53,36 per barel. Namun dibandingkan sepekan sebelumnya harga mengalami pelemahan 1,15%.