Koreksi minyak terhenti ditopang data AS



KONTAN.CO.ID - Harga minyak menghentikan koreksi meski masih di bawah US$ 48 per barel. Data industri menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) memperpanjang penurunan selama periode kenaikan permintaan musim panas.

Mengutip Bloomberg, Rabu (16/8) pukul 18.01 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman September 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,23% ke level US$ 47,66 per barel dibanding sehari sebelumnya.

American Petrolium Institute (API) merilis data stok minyak AS pekan lalu turun 9,2 juta barel. Jika data API mencerminkan angka dari pemerintah, maka penurunan tersebut akan menjadi yang tertinggi sejak September 2016. Di sisi lain, output minyak dari Libya meningkat lantaran ada kenaikan produksi dari tambang terbesar serta pembukaan kembali pelabuhan minyak.


Harga minyak di New York bulan ini mengalami fluktuasi dalam kisaran sempit sejak 2003 lantaran investor masih menimbang kenaikan pasokan global terhadap upaya penurunan produksi OPEC. Menurut International Energy Agency, OPEC tidak akan menghapus kelebihan pasokan dengan cepat mengingat kenaikan harga terus mendorong produksi pesaingnya, yakni AS.

"Rally harga minyak, kemungkinan akan kembali ketren awalnya dalam waktu cepat, dan akan tetap rapuh," kata Barnabas Gan, Ekonom Oversea - Chinese Banking Corp. di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (16/8). "Setiap kenaikan pada produksi minyak shale akan mengancam keseimbangan pasar minyak," imbuhnya.

API melaporkan cadangan bensin naik 301.000 barel pekan lalu. Sementara survei Bloomberg memprediksi stok minyak AS akan turun 3,38 juta barel pekan lalu. Energy Information Administration (EIA) akan merilis data resmi pada Rabu malam (16/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto