HONG KONG. Minyak bertahan di atas US$ 45 per barel setelah setelah mengalami lonjakan terbesar dalam tujuh bulan karena OPEC meningkatkan upaya dalam menyelesaikan kesepakatan pemotongan produksi yang disepakati pada pertemuan bulan September di Aljazair. Mengacu Bloomberg, Rabu (16/11), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember berada di US$ 45,71 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 10 sen, pada pukul 08:43 pagi di Hong Kong. Kontrak WTI naik US$ 2,49 ke $ 45,81 pada hari Selasa, kenaikan terbesar sejak 8 April. Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Januari naik US$ 2,52, atau 5,7 %, ke US$ 46,95 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, pada hari Selasa.
Sejumlah sumber menyebutkan, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo akan berkeliling ke negara anggota setelah bertemu dengan Menteri Energi dan Industri Arab Saudi Khalid Al-Falih di London. Di sisi lain, Rusia berencana melakukan konsultasi informal dengan anggota dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak di Doha pada pekan ini. Minyak telah melemah selama hampir empat pekan di tengah skeptisisme tentang kemampuan OPEC untuk melaksanakan kesepakatannya pada pertemuan 30 November yang lalu.