Minyak brent naik lagi menjadi US$ 74,45 per barel setelah anjlok tajam



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Minyak mentah Brent menguat pada Kamis (12/7) , menutup sebagian penurunan dari sesi sebelumnya. Fokus pasar kembali ke kekhawatiran tentang kapasitas cadangan menyusul peringatan dari International Energy Agency (IEA).

Minyak mentah Brent naik US$ 1,05 per barel untuk menetap di US$ 74,45. Pada hari Rabu, harga minyak patokan global itu merosot US$ 5,46 atau 6,9%, penurunan satu hari terbesar dalam dua tahun.

Minyak mentah AS turun 5 sen menjadi US$ 70,33 per barel, setelah kehilangan 5% sehari sebelumnya.


IEA memperingatkan cadangan pasokan minyak dunia mungkin akan meregang maksimal karena kerugian produksi di beberapa negara yang berbeda.

Kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang gangguan pasokan dari anggota OPEC Venezuela mendorong minyak mentah lebih tinggi, kata John Kilduff, mitra di Again Capital Management.

"Masalah produksi di sana hari ini menjadi pengingat bahwa masalah-masalah itu sedang berlangsung," katanya.

Beberapa negara telah melihat produksi mereka jatuh dalam beberapa minggu terakhir, termasuk Venezuela, Norwegia, Kanada dan Libya.

"Meningkatnya produksi dari negara-negara Teluk Timur Tengah dan Rusia datang dengan mengorbankan beban kapasitas cadangan dunia, yang mungkin akan meregang hingga batas," kata IEA yang berbasis di Paris dalam laporan bulanannya.

"Kerentanan ini saat ini mendukung kenaikan harga minyak dan tampaknya akan terus terjadi," kata lembaga itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana