Minyak brent naik lagi setelah berembus kabar soal belanja infrastruktur China



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak naik pada Selasa (24/7) karena pasar melihat kemungkinan meningkatnya permintaan China. Pasar mulai mengalihkan perhatian dari kekhawatiran kelebihan pasokan dan memperdagangkan ketegangan antara China dan Amerika Serikat.

Minyak mentah Brent menetap 38 sen lebih tinggi pada US$ 73,44 per barel, setelah mencapai sesi tinggi US$ 74.

West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 63 sen, atau naik hampir 1%, untuk menetap di US$ 68,52. Sebelumnya, pada hari itu, WTI mencapai harga US$ 69,05.

Laporan bahwa China akan meningkatkan belanja infrastruktur membantu mengurangi kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan AS-China akan mengurangi permintaan minyak negara itu, kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago.

"Itu akan sangat bullish bagi permintaan minyak," kata Flynn. "Belanja infrastruktur dari Tiongkok di masa lalu benar-benar mendongkrak permintaan minyak, dan saya pikir itu menambah dukungan luar untuk harga."

Setelah penurunan 8% dari harga tertinggi multi-tahun, pembeli kembali ke pasar, kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Gambar penawaran-dan-permintaan akan tetap menguntungkan kecuali ada peningkatan produksi yang signifikan dari Rusia dan Arab Saudi, kata McGillian, karena pertumbuhan global yang kuat telah menyebabkan penurunan tajam dalam persediaan minyak mentah.

Stok minyak mentah AS turun pekan lalu 3,2 juta barel, menurut American Petroleum Institute. Imbal hasil yang lebih besar dari perkiraan menyebabkan harga berjangka naik dalam perdagangan pasca-penyelesaian US$ 68,73 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana