KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perdagangan internasional Indonesia Mei 2018 kembali defisit sebesar US$ 1,52 miliar atau sekitar Rp 21,4 triliun. Dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit sebesar US$ 1,63 miliar, jumlah itu lebih kecil. Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 terjadi seiring dengan tren pelemahan rupiah dan lonjakan harga minyak mentah dunia. Dua hal itu menyebabkan impor melesat melebihi pertumbuhan ekspor. Dengan masih melemahnya rupiah, tren defisit neraca dagang diperkirakan bakal berlanjut bulan depan. Dalam keterangannya kepada media, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, nilai impor Indonesia pada Mei 2018 mencapai US$ 17,64 miliar. Jumlah itu naik 9,17% dibanding April 2018 atau tumbuh 28,12% dibanding Mei 2017.
Minyak dan rupiah pemicu defisit neraca dagang Mei 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perdagangan internasional Indonesia Mei 2018 kembali defisit sebesar US$ 1,52 miliar atau sekitar Rp 21,4 triliun. Dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit sebesar US$ 1,63 miliar, jumlah itu lebih kecil. Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 terjadi seiring dengan tren pelemahan rupiah dan lonjakan harga minyak mentah dunia. Dua hal itu menyebabkan impor melesat melebihi pertumbuhan ekspor. Dengan masih melemahnya rupiah, tren defisit neraca dagang diperkirakan bakal berlanjut bulan depan. Dalam keterangannya kepada media, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, nilai impor Indonesia pada Mei 2018 mencapai US$ 17,64 miliar. Jumlah itu naik 9,17% dibanding April 2018 atau tumbuh 28,12% dibanding Mei 2017.