Minyak dicuri, kerugian MEDC capai miliaran rupiah



JAKARTA. PT Medco Energy International Tbk (MEDC) sedang tertimpa masalah. Perusahaan yang dikendalikan keluarga Panigoro ini kemungkinan besar mengalami kerugian miliaran rupiah akibat dua blok tambang gas dan minyak terbesar MEDC yakni blok Rimau dan South Sumatera Extension (SSE), menjadi sasaran komplotan pencuri minyak mentah.Senior Manager Relation Division MEDC Aditya Mandala menyatakan, MEDC kehilangan lebih dari 3.000 barel minyak pada peristiwa peristiwa yang terjadi pada Juni lalu. "Bahkan jumlah sebenarnya mencapai dua hingga tiga kali lipat dari angka itu," akunya ketika dihubungi KONTAN, hari ini (7/9).Dengan asumsi harga jual rata-rata minyak MEDC semester I sebesar US$ 80 per barel, maka diperkirakan kerugian MEDC lebih dari Rp 2 miliar. Namun, menurut Aditya, angka kerugian melebihi hitungan itu. Sayangnya, dia masih enggan menyebutkan angka pastinya, karena masih dikaji lebih lanjut dengan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas.Meski demikian, MEDC bisa bernafas lega lantaran kepolisian setempat telah berhasil menangkap beberapa pelaku yang diduga anggota sindikat pencurian profesional. Pasalnya, para komplotan pencuri itu berhasil melubangi pipa saluran, dan kemudian menyalurkan melalui pipa tambahan ke kapal-kapal untuk membawa lari minyak lewat sungai."Pelaku bisa saja ada hubungan dengan pekerja kami dari outsourcing, karena saksi mata bilang mereka mengenakan seragam pekerja," imbuh Aditya. Sebab, tak hanya MEDC, pipa gas milik Pertamina dan Connoco Phillips juga menjadi sasaran para pelaku lantaran lokasi pipa mereka berdekatan dengan pipa MEDC.Sebagai langkah antisipasi aksi pencurian lanjutan, MEDC pun mengirimkan beberapa anggota Brimob ke lokasi pipa untuk patroli penjagaan. "Kami juga akan koordinasi dengan seluruh petugas keamanan Pemda, agar patroli ini tidak bersifat temporer saja," ujar Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie