JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengingatkan bakal adanya potensi penurunan pendapatan negara akibat turunnya lifting minyak mentah dan juga gangguan pasokan BBM dan LPG di Sumatera bagian Selatan apabila aktivitas penjarahan minyak di pipa Tempino-Plaju tidak berhasil dihentikan. Terhitung sejak 24 Juli 2013 lalu, Pertamina telah menetapkan status darurat dan menghentikan kegiatan pemompaan minyak mentah dari Tempino menuju Plaju. Semula, aktvitas penjarahan minyak hanya terkonsentrasi di wilayah Bayung Lencir, Musi Banyuasin, sehingga pemompaan dari Bentayan yang segmen pipanya terletak setelah Bayung Lencir, sempat dilanjutkan untuk dikirimkan ke Kilang Pertamina RU III Plaju dengan bantuan pasokan kondensat dari Conoco Phillip. Namun, mengetahui pemompaan dari Tempino dihentikan, penjarah mulai bergeser ke segmen Bentayan-Plaju yang sebelumnya tidak terjamah, dengan ditemukannya jejak illegal tapping di segmen pipa tersebut pada Sabtu (27/7). Bahkan, pasokan kondensat dari Conoco Phillip juga terhenti akibat pipa penyalur kondensat dari Conoco Philip mengalami kebocoran akibat ilegal tapping. Untuk itu, terhitung sejak Sabtu (27/7) pukul 15.50 WIB semua sumur minyak di Bentayan Ramba terpaksa dimatikan dan tidak berproduksi untuk mencegah penuhnya tangki penampung minyak mentah.
Minyak dicuri, kilang Plaju berhenti operasi
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengingatkan bakal adanya potensi penurunan pendapatan negara akibat turunnya lifting minyak mentah dan juga gangguan pasokan BBM dan LPG di Sumatera bagian Selatan apabila aktivitas penjarahan minyak di pipa Tempino-Plaju tidak berhasil dihentikan. Terhitung sejak 24 Juli 2013 lalu, Pertamina telah menetapkan status darurat dan menghentikan kegiatan pemompaan minyak mentah dari Tempino menuju Plaju. Semula, aktvitas penjarahan minyak hanya terkonsentrasi di wilayah Bayung Lencir, Musi Banyuasin, sehingga pemompaan dari Bentayan yang segmen pipanya terletak setelah Bayung Lencir, sempat dilanjutkan untuk dikirimkan ke Kilang Pertamina RU III Plaju dengan bantuan pasokan kondensat dari Conoco Phillip. Namun, mengetahui pemompaan dari Tempino dihentikan, penjarah mulai bergeser ke segmen Bentayan-Plaju yang sebelumnya tidak terjamah, dengan ditemukannya jejak illegal tapping di segmen pipa tersebut pada Sabtu (27/7). Bahkan, pasokan kondensat dari Conoco Phillip juga terhenti akibat pipa penyalur kondensat dari Conoco Philip mengalami kebocoran akibat ilegal tapping. Untuk itu, terhitung sejak Sabtu (27/7) pukul 15.50 WIB semua sumur minyak di Bentayan Ramba terpaksa dimatikan dan tidak berproduksi untuk mencegah penuhnya tangki penampung minyak mentah.