JAKARTA. Harga minyak mentah kembali memanas. Penyulutnya kali ini adalah pernyataan Barrack S. Obama, Presiden Amerika Serikat (AS), tentang sanksi untuk Iran. Minyak juga terungkit sentimen positif data terbaru kondisi perekonomian AS. Kontrak pengiriman minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk Mei 2012 di New York Merchantile Exchange, akhir pekan lalu (30/3), menguat 0,23% menjadi US$ 103,2 per barel. Harga minyak jenis Brent, menguat 0,4% ke level US$ 122,8 per barel. Banderol Brent sudah melesat 14% sepanjang kuartal I-2012, sedangkan WTI telah menguat 4,2%. Angka belanja konsumen di AS naik 0,6% Februari lalu, berdasarkan data Departemen Perdagangan AS. Indeks sentimen konsumer dari Thomson Reuters/University of Michigan AS juga naik dari 75,3 menjadi 76,2.
Minyak dunia berpeluang menembus US$ 105
JAKARTA. Harga minyak mentah kembali memanas. Penyulutnya kali ini adalah pernyataan Barrack S. Obama, Presiden Amerika Serikat (AS), tentang sanksi untuk Iran. Minyak juga terungkit sentimen positif data terbaru kondisi perekonomian AS. Kontrak pengiriman minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk Mei 2012 di New York Merchantile Exchange, akhir pekan lalu (30/3), menguat 0,23% menjadi US$ 103,2 per barel. Harga minyak jenis Brent, menguat 0,4% ke level US$ 122,8 per barel. Banderol Brent sudah melesat 14% sepanjang kuartal I-2012, sedangkan WTI telah menguat 4,2%. Angka belanja konsumen di AS naik 0,6% Februari lalu, berdasarkan data Departemen Perdagangan AS. Indeks sentimen konsumer dari Thomson Reuters/University of Michigan AS juga naik dari 75,3 menjadi 76,2.