JAKARTA. Penurunan harga minyak semakin dalam. Kini, harga minyak dunia sudah menembus level terendahnya sejak tahun 2009 silam. Buruknya, analis menduga kejatuhan ini belum akan berakhir dalam waktu dekat. Mengutip Bloomberg, Senin (27/7) pukul 15.16 WIB harga minyak kontrak pengiriman September 2015 di bursa New York Mercantile Exchange tercatat menukik tipis 0,24% ke level US$ 48,02 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga sudah tergerus 4,79% dalam sepekan terakhir dan ambruk 14,15% sejak awal tahun 2015. Faktor utama yang menggerus kekuatan harga minyak dunia adalah kelebihan pasokan. Pasar dibanjiri oleh produksi minyak dari berbagai produsen terbesarnya seperti Amerika Serikat dan OPEC. “Stok semakin luber setelah Irak juga memproduksi minyak hingga 3 juta barel per hari atau membuat rekor tersendiri,” papar Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.
Minyak hadapi penurunan terdalam sejak 2009
JAKARTA. Penurunan harga minyak semakin dalam. Kini, harga minyak dunia sudah menembus level terendahnya sejak tahun 2009 silam. Buruknya, analis menduga kejatuhan ini belum akan berakhir dalam waktu dekat. Mengutip Bloomberg, Senin (27/7) pukul 15.16 WIB harga minyak kontrak pengiriman September 2015 di bursa New York Mercantile Exchange tercatat menukik tipis 0,24% ke level US$ 48,02 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga sudah tergerus 4,79% dalam sepekan terakhir dan ambruk 14,15% sejak awal tahun 2015. Faktor utama yang menggerus kekuatan harga minyak dunia adalah kelebihan pasokan. Pasar dibanjiri oleh produksi minyak dari berbagai produsen terbesarnya seperti Amerika Serikat dan OPEC. “Stok semakin luber setelah Irak juga memproduksi minyak hingga 3 juta barel per hari atau membuat rekor tersendiri,” papar Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.