Minyak international naik, minyak Indonesia turun



JAKARTA. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada April lalu turun tipis 0,43% dari 106,90 per barel pada Maret menjadi US$ 106,44 per barel. Meski sudah turun, tapi rata-rata harga ICP ini masih di atas asumsi pemerintah yang di dalam APBN 2014 di patok US$ 105 per barel. Tim harga minyak Indonesia menyebutkan bahwa penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut terutama diakibatkan oleh penurunan permintaan minyak jenis direct burning untuk pembangkit listrik di Jepang. Selain itu juga karena turunnya permintaan minyak dari China akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi. Penurunan rata-rata ICP ini berbeda dengan rata-rata harga minyak mentah utama di pasar Internasional yang cenderung naik. Harga minyak WTI (Nymex) misalnya naik sebesar US$ 1,52 per barel dari US$ 100,51 per barel menjadi US$ 102,03 per barel. Lalu harga minyak  Brent (ICE) juga naik sebesar US$ 0,34 per barel dari US$ 107,75 per barel menjadi US$ 108,09 per barel. Demikian juga Basket OPEC naik sebesar US$ 0,13 per barel dari US$ 104,15 per barel menjadi US$ 104,28 per barel. Kenaikan harga minyak tersebut disebabkan antara lain  karena pasokan minyak mentah dunia di bulan Maret 2014 mengalami penurunan sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 91,78 juta yang disebabkan penurunan pasokan minyak dari negara-negara OPEC.   Selain itu, berdasarkan laporan IEA dan OPEC bulan April 2014, proyeksi permintaan minyak mentah tahun 2014 hanya meningkat sekitar 0,01 juta barel per hari dibanding dengan proyeksi pada bulan sebelumnya. Memanasnya kondisi politik di Ukraina dan sanksi negara-negara barat terhadap Rusia juga turun menyulut kenaikan harga minyak. Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan minyak di India yang tumbuh 2,5% khususnya LPG dan gasoline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan