JAKARTA. Bayang produksi yang terus meningkat jadi penyebab tergerusnya harga minyak mentah WTI. Mengutip Bloomberg, Rabu (21/6) pukul 16.18 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Agustus 2017 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,21% ke level US$ 43,42 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga ini sudah melorot 2,92% dalam sepekan terakhir. Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures menuturkan pelaku pasar saat ini semakin ragu dengan kemampuan OPEC untuk mengurangi pasokan global. Meski OPEC sudah sepakat untuk mengurangi produksi sebesar 1,8 juta barel per hari hingga Maret 2018 mendatang, nyatanya produksi OPEC justru masih naik. Salah satu penyebabnya adalah laporan kenaikan produksi yang terjadi di Nigeria dan Libya sehingga mendorong kenaikan produksi OPEC. Disampaikan produksi OPEC Mei 2017 naik 336.000 barel per hari dibanding bulan sebelumnya.
Minyak jatuh 2,92% dalam sepekan terakhir
JAKARTA. Bayang produksi yang terus meningkat jadi penyebab tergerusnya harga minyak mentah WTI. Mengutip Bloomberg, Rabu (21/6) pukul 16.18 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Agustus 2017 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,21% ke level US$ 43,42 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga ini sudah melorot 2,92% dalam sepekan terakhir. Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures menuturkan pelaku pasar saat ini semakin ragu dengan kemampuan OPEC untuk mengurangi pasokan global. Meski OPEC sudah sepakat untuk mengurangi produksi sebesar 1,8 juta barel per hari hingga Maret 2018 mendatang, nyatanya produksi OPEC justru masih naik. Salah satu penyebabnya adalah laporan kenaikan produksi yang terjadi di Nigeria dan Libya sehingga mendorong kenaikan produksi OPEC. Disampaikan produksi OPEC Mei 2017 naik 336.000 barel per hari dibanding bulan sebelumnya.