Minyak kembali jatuh dipukul rig AS



SINGAPURA. Harga minyak mentah dunia kembali tertekan pada perdagangan Senin (3/4). Terbebani aktivitas jumlah rig Amerika Serikat (AS) lebih tinggi yang mengindikasikan meningkatnya output minyak serpih dan memicu kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global. Sementara itu, dollar AS yang lebih kuat juga menekan harga minyak.

Mengutip Reuters, minyak Brent berjangka tergelincir 15 sen, atau 0,3 %, ke US$ 53,38 per barel pada pukul 04.40 GMT. Kontrak minyak Brent Maret ditutup pada sesi sebelumnya turun 13 sen menjadi US$ 52,83 per barel.

Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 8 sen, atau 0,2 %, ke US$ 50,52 per barel setelah menetap 25 sen lebih tinggi pada sesi sebelumnya.


Kedua kontrak minyak ini membukukan kerugian kuartalan terburuk mereka sejak akhir 2015 pada kuartal Maret. Minyak berjangka AS turun hampir 6 % dari kuartal sebelumnya, sementara Brent kehilangan 7 % karena meningkatnya tingkat persediaan melebihi keluaran pemotongan OPEC dan non-anggota OPEC.

Asal tahu saja, minyak telah tiga hari pekan lalu di tengah harapan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan non-anggota seperti Rusia akan memperpanjang pemotongan produksi luar Juni.

Tapi harga jatuh pada hari Jumat setelah perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan jumlah rig AS meningkat sebesar 10-662 pekan lalu, membuat kuartal pertama terkuat untuk penambahan rig minyak sejak pertengahan 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto