Minyak lanjut koreksi karena indikasi goyahnya permintaan bahan bakar di AS



SYDNEY. Minyak mentah melanjutkan koreksi hari kedua di New York. Turunnya harga minyak karena investor berekspektasi kenaikan angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) mengindikasikan kemungkinan goyahnya permintaan bahan bakar di negara pengonsumsi minyak mentah terbesar di dunia ini.Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Agustus jatuh 47 sen ke level US$ 95,73 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak ini berada di US$ 95,93 per barel, pada pukul 8.50 pagi waktu Sydney. Kontrak yang sama sempat tumbang 2,5% ke US$ 96,20 per barel, pada 8 Juli. Namun, harga minyak sudah melejit 28% di tahun lalu.Sementara, minyak Brent untuk pengantaran Agustus turun 0,5% ke US$ 117,77 per barel di bursa ICE Futures Europe.Koreksi harga minyak mulai terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja AS pada 8 Juli melaporkan tingkat pengangguran per Juni naik ke 9,2%. Angka tersebut merupakan level tertinggi di tahun ini. Selain itu, penambahan pekerja selama Juni menjadi yang terkecil dalam sembilan bulan terakhir, yaitu hanya 18.000 pekerja. Padahal, konsesi pasar bakal ada penambahan sebanyak 105.000 pekerja.Adapun, pada pekan ini (14/7), pemerintah AS akan melaporkan penjualan ritel per Juni, yang diprediksi akan stagnan. Survei Bloomberg memprediksi, penjualan ritel Juni diprediksi tidak mengalami kenaikan, setelah pada Mei lalu mengalami penurunan 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini