JAKARTA. Setelah mengalami penurunan, akhirnya harga minyak mampu rebound pada Kamis (5/8). Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ke levelĀ US$ 40,96 per barel. Naik US$ 0,13 per barel sejak harga penutupan di sesi kemarin (3/8) yang berada pada US$ 40,83 per barel. Meski demikian, angka tersebut belum dapat mengalahkan harga minyak pekan lalu (28/7) sebesar US$ 41,14 per barel. Analis PT Cerdas Indonesia Berjangka, Suluh Adil Wicaksono mengungkapkan, naiknya harga minyak disebabkan oleh data yang dirilis mengenai crude oil inventory Amerika Serikat. Dalam data tersebut disebutkan cadangan minyak sebesar 1,4 juta barel. Angka tersebut menunjukkan bahwa cadangan minyak AS menurun. "Meskipun prediksinya negatif, jumlah cadangan minyak AS yang telah diumumkan tersebut dapat menimbulkan permintaan," ujar Suluh (4/8). Mengutip dari Bloomberg, jumlah cadangan minyak tersebut terendah sejak April 2016.
Minyak masih akan bertahan di level US$ 40 sebarel
JAKARTA. Setelah mengalami penurunan, akhirnya harga minyak mampu rebound pada Kamis (5/8). Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ke levelĀ US$ 40,96 per barel. Naik US$ 0,13 per barel sejak harga penutupan di sesi kemarin (3/8) yang berada pada US$ 40,83 per barel. Meski demikian, angka tersebut belum dapat mengalahkan harga minyak pekan lalu (28/7) sebesar US$ 41,14 per barel. Analis PT Cerdas Indonesia Berjangka, Suluh Adil Wicaksono mengungkapkan, naiknya harga minyak disebabkan oleh data yang dirilis mengenai crude oil inventory Amerika Serikat. Dalam data tersebut disebutkan cadangan minyak sebesar 1,4 juta barel. Angka tersebut menunjukkan bahwa cadangan minyak AS menurun. "Meskipun prediksinya negatif, jumlah cadangan minyak AS yang telah diumumkan tersebut dapat menimbulkan permintaan," ujar Suluh (4/8). Mengutip dari Bloomberg, jumlah cadangan minyak tersebut terendah sejak April 2016.